Yogyakarta, (Antara Jogja) - Asosiasi Pengelola Reksa Dana Indonesia bersama Otoritas Jasa Keuangan terus melakukan inisiatif dan terobosan dalam upaya meningkatkan minat masyarakat berinvestasi di reksa dana.
"Untuk itu, Asosiasi Pengelola Reksa Dana Indonesia (APRDI) bersama Otoritas Jasa Keuangan (OJK) kembali menggelar kegiatan Pekan Reksa Dana bertema `Reksa Dana: Investasi Masa Depan, Mudah, dan Terjangkau`," kata Ketua APRDI Denny Thaher di Yogyakarta, Senin.
Pada pembukaan Pekan Reksa Dana di kantor OJK Yogyakarta, Denny mengatakan kegiatan itu merupakan acara rutin yang digelar APRDI untuk memberikan edukasi, sosialisasi, dan memasyarakatkan reksa dana.
"Kegiatan itu kembali diadakan di kantor OJK karena regulator menjadi bagian penting untuk mempopulerkan reksa dana," katanya.
Menurut dia, dibanding jumlah penduduk Indonesia yang besar, jumlah nasabah reksa dana di negeri ini masih sangat terbatas. Saat ini jumlah nasabah reksa dana baru sekitar 250 ribu nasabah.
Oleh karena itu, APRDI bersama OJK akan terus melakukan sejumlah terobosan untuk memudahkan akses nasabah ke reksa dana.
Ia mengatakan saat ini akses ke reksa dana semakin mudah karena banyak manajer investasi dan Agen Penjual yang memasarkan produknya secara online, jika minimum investasi sudah terjangkau dan aksesnya mudah, nasabah bisa melakukan transaksi dari mana saja dengan aman.
"Kami optimistis investasi di reksa dana akan tumbuh lebih cepat. Tingkat kepercayaan masyarakat terhadap reksa dana semakin meningkat setiap tahun, yang dibuktikan oleh dana kelolaan reksa dana dan jumlah unit penyertaan yang dibeli nasabah," katanya.
Menurut dia, reksa dana adalah investasi jangka panjang yang sangat stabil. Pihaknya percaya melalui edukasi, sosialisasi, dan dukungan regulator, reksa dana akan menjadi produk yang populer karena menguntungkan dan aman.
"Pengalaman sudah membuktikan hal itu, dan fakta tersebut yang akan terus kami sampaikan kepada masyarakat untuk menggemari reksa dana," katanya.
Pekan Reksa Dana yang berlangsung pada 25-29 April 2016 diikuti sebanyak 14 peserta, terdiri atas manajer investasi, agen penjual reksa dana, dan Bursa Efek Indonesia.
(U.B015)
Berita Lainnya
OJK mencabut izin PT BPRS Saka Dana Mulia, Kudus, Jateng
Sabtu, 20 April 2024 10:10 Wib
Di tengah tekanan geopolitik global, ketahanan perbankan RI terjaga
Jumat, 19 April 2024 18:17 Wib
9.062 entitas keuangan ilegal dihentikan
Jumat, 19 April 2024 6:54 Wib
Dorong kepercayaan investasi masyarakat, BPR dikawal OJK dan depositonya dijamin LPS
Kamis, 18 April 2024 23:26 Wib
Menguat, pasar obligasi domestik
Senin, 8 April 2024 15:25 Wib
OJK awasi khusus tujuh perusahaan asuransi di Indonesia
Kamis, 4 April 2024 11:10 Wib
Inovasi model bisnis 16 penyelenggara ITSK diinvestigasi OJK
Rabu, 3 April 2024 12:30 Wib
OJK mencabut izin BPR Sembilan Mutiara, Pasaman Barat, Sumbar
Rabu, 3 April 2024 7:10 Wib