Film Indonesia-Malaysia dapat kuasai pasar Asean

id film indonesia malaysia

Film Indonesia-Malaysia dapat kuasai pasar Asean

istw.

Kuala Lumpur (Antara) - Perfilman Indonesia dan Malaysia dapat menjadi tontonan yang menarik dan bisa menguasai pasar di kawasan Asean karena telah didukung  para pemain berkarakter tangguh, sutradara handal, kru film profesional serta diperkuat dengan cerita-cerita sangat bagus.

"Saya melihat perfilman Indonesia dan Malaysia bisa menjadi tuan rumah di kawasan Asean," ucap Penasehat Senior Falcon Pictures, Agum Gumelar saat penayangan perdana film My Stupid Boss yang digelar di Golden Screen Cinemas Pavilion, Kuala Lumpur, Malaysia, Senin malam.

Menurut dia, baik film Indonesia maupun Malaysia tentunya dapat meraih pasar yang baik di negara-negara Asean seperti Filipina, Singapura, Brunei dan negara lainnya.

Memang saat ini diakuinya film-film dari Hongkong, India, Korea, Tiongkok banyak ditayangkan di mancanegara. Namun kedepannya, film Indonesia dan Malaysia dengan kualitas film yang semakin bagus maka tidak tertutup meraih pasar yang lebih baik lagi.

"Dengan pemain film yang berkualitas, insan perfilman yang makin profesional serta cerita-cerita yang menarik, insya Allah, film kita bisa sukses," ucapnya.

Sementara itu, dalam penayangan perdana film My Stupid Boss mendapatkan respon positif dari masyarakat di Malaysia.

Dalam penayangan perdana tersebut tampak hadir Duta Besar Republik Indonesia Herman Prayitno beserta istri dan didamping Atase Perdagangan Fajarini Puntodewi serta sejumlah staf KBRI Kuala Lumpur.

Film My Stupid Boss yang diproduksi oleh Falcon Pictures ini mendapat sambutan antusias dari masyarakat Malaysia. Bahkan para penonton seusai film diputar menyatakan sangat terhibur dengan film tersebut.

Duta Besar Republik Indonesia, Herman Prayitno juga tampak gembira dengan adanya penayangan film tersebut dan berharap melalui kegiatan seperti ini dapat lebih meningkatkan hubungan Indonesia dan Malaysia.

Menurut dia, kolaborasi insan film Indonesia dan Malaysia untuk membuat karya film yang baik ini diharapkan dapat lebih mempererat hubungan kedua negara serumpun ini.

"Saya sangat gembira para pemain, produser, sutradara serta kru film kedua negara telah mampu bekerja sama dengan baik sehingga mampu menghibur masyarakat yang menyaksikan film ini,"ucapnya.

AADC2

Sebelumnya, film Indonesia, Ada Apa Dengan Cinta 2 (AADC2) yang digelar disejumlah bioskop di Malaysia mampu meraih pendapatan yang besar.

Menurut Pengurus Besar Inovasi dan Pengedaran Primeworks Studios, film "Ada Apa Dengan Cinta 2" (AADC 2) meraup pendapatan dua juta ringgit atau sekitar Rp6,4 miliar setelah lima hari ditayangkan di 100 bioskop di seluruh Malaysia.

"Pendapatan yang diperoleh hingga saat ini di luar perkiraan. Meskipun AADC 2 bersaing hebat dengan film besar lain, saya percaya nilai pendapatan akan bertambah dari waktu ke waktu," kata Pengurus Besar Inovasi dan Pengedaran Primeworks Studios, Marini Ramlan, seperti dikutip beberapa waktu lalu.  ***4***
(N004)
Pewarta :
Editor: Agus Priyanto
COPYRIGHT © ANTARA 2024