Kwarda: DIY tidak miliki bumi perkemahan luas

id bumi perkemahan

Sleman (Antara Jogja) - Ketua Kwartir Daerah Istimewa Yogyakarta Gusti Kanjeng Ratu Mangkubumi menilai daerah ini belum memiliki lokasi yang layak untuk menggelar kegiatan perkemahan berskala besar.

"Lokasi Bumi Perkemahan di Babasari, Depok Sleman misalnya, saat ini hanya bisa menampung sekitar 1000 orang saja," kata GKR Mangkubumi pada seminiar Hari Kebangkitan Nasional di Sleman, Kamis.

Menurut dia, Bumi Perkemahan Babasari yang kini dikelilingi bangunan perumahan tidak nyaman jika untuk menggelar kegiatan perkemahan di kawasan tersebut.

"Kami ingin Babasari nanti menjadi pusat perkemahan. Dimana setiap kegiatan perkemahan dan kepemudaan bisa digelar di sana," katanya.

Ia mengatakan untuk menjadikan pusat perkemahan yang representatif, akan memakan waktu cukup panjang karena harus bekerja sama dengan pihak-pihak yang terkait, seperti pemerintah kabupaten dan pemerintah desa.

"Ini program jangka panjang kami di Kwarda. Pada 2020 tempat ini bisa menampung 5.000 peserta," katanya.

Putri sulung Sultan Hamengku Buwono X ini mengatakan untuk bumi perkemahan, pihaknya akan membidik lokasi perkemahan yang dimiliki kwartir daerah. Saat ini tempat yang layak untuk dijadikan bumi perkemahan berada di Girisobo di Kabupaten Gunung Kidul.

"Ketersediaan lahan seluas 120 hektare di Girisubo memungkinkan menggelar perhelatan kegiatan pramuka dalam skala internasional.

"Apalagi, kawasan perbukitan tersebut memiliki pemandangan yang cukup menarik. Kamu punya harapan kita memiliki mitra di luar negeri. Sehingga kegiatan ini bisa bermanfaat bagi dunia pariwisata," katanya.

Ketua Kwarcab Kabupaten Sleman Agoes Soesilo Endiarto mengatakan, pramuka sebagai sebuah gerakan harus memiliki nilai positif di masyarakat.

"Pemikiran yang berlandaskan Pancasila bagi para peserta pramuka harus bisa menangkal berbagai faham radikal yang berkembang di Indonesia," katanya.

(U.V001/B/B015/B015) 19-05-2016 16:22:22
Pewarta :
Editor:
COPYRIGHT © ANTARA 2024