"Melalui kegiatan ini kita ingin kader perempuan tidak hanya senang dengan partai. Akan tetapi, kader juga harus melek politik," kata Wakil Ketua Bidang Rekrutmen dan Kaderisasi DPC PDIP Bantul Timbul Harjana disela pendidikan dan pelatihan kader di Bantul, Minggu.
Menurut dia, pendidikan dan pelatihan kader perempuan yang berlangsung pada Sabtu-Minggu (21-22 Mei) ini diikuti sekitar 40 kader perempuan se-Bantul, mereka dibekali materi peran wanita dalam partai, sejarah partai dan ideologi, serta peran partai dalam pemerintahan.
Timbul mengatakan, dalam pendidikan politik ini para kader perempuan juga dibekali dengan kiat-kiat bagaimana menerapkan nilai-nilai ajaran Bung Karno di lapangan.
"Tidak hanya mempersiapkan kader di parlemen, namun juga di posisi jabatan publik seperti dukuh atau lainnya," kata Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Bantul ini.
Pihaknya berharap, melalui pendidikan politik ini pula dapat menyiapkan kader perempuan untuk maju dan terpilih pada Pemilihan Legislatif (Pileg) Bantul 2019, mengingat pada pileg 2014 tidak ada satu pun wakil dari PDIP yang lolos ke parlemen Bantul.
Sementara itu, Wakil Ketua Bidang Perempuan DPC PDIP Bantul Tri Muryamini mengatakan, mempersiapkan kader perempuan duduk di parlemen bukan perkara gampang, sebab tidak cukup dengan membekali kader dengan teori-teori politik, namun juga sosial.
"Seorang kader harus terjun aktif di masyarakat, entah itu di Posyandu atau kegiatan sosial lainnya," katanya.
Ia mengatakan, mengingat persaingan politik untuk merebut simpati rakyat cukup berat, terutama ketika bersaing dengan caleg pria. Meski begitu pihaknya optimistis ada beberapa kader perempuan PDIP yang lolos menjadi anggota DPRD Bantul pada pileg 2019.
"Dengan pelatihan intensif mudah-mudahan bisa melahirkan kader-kader militan," katanya. ***2***
(KR-HRI)
