BEI DIY optimistis transaksi saham naik selama Ramadhan

id BEI DIY optimistis transaksi saham naik selama Ramadhan

BEI  DIY optimistis transaksi saham naik selama Ramadhan

suasana di Bursa Efek Indonesia. (antaranews.com)

Yogyakarta, (Antara Jogja) - Bursa Efek Indonesia Daerah Istimewa Yogyakarta optimistis transaksi saham di daerah setempat akan mengalami kenaikan 2-5 persen selama bulan puasa Ramadhan hingga Idul Fitri 1437 Hijriah.

"Berdasarkan tren dari tahun ke tahun, khususnya mulai pertengahan hingga menjelang lebaran, transaksi harian justru meningkat dibanding hari biasa," kata Kepala Kantor Perwakilan Bursa Efek Indonesia (BEI) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Irfan Noor Riza di Yogyakarta, Rabu (25/5).

Menurut Irfan, selain mengacu tren pada tahun-tahun sebelumnya, kenaikan transaksi saham harian saat ini didukung dengan kondisi bursa global yang tengah mengalami kenaikan sehingga berimbas ke bursa regional, termasuk Bursa Efek Indonesia.

Selain itu, investor asing juga banyak masuk ke Indonesia membeli saham-saham berfundamental bagus dengan harga yang relatif terjangkau. Hal itu, menurut dia, biasanya juga diikuti oleh investor lokal sehingga harga saham naik.

"Apalagi kondisi sosial, politik serta ekonomi Indonesia masih sangat kondusif untuk iklim berinvestasi," kata dia.

Irfan menyebutkan, hingga saat ini saham berfundamental bagus yang menjadi incaran para investor lokal maupun asing antara lain saham di sektor consumer good, sektor aneka industri, konstruksi dan sektor tambang.

Irfan mengatakan, setelah transaksi saham diramaikan dengan aksi beli saham, maka setelah harga saham naik, para investor lokal akan melakukan "profit taking" atau aksi ambil untung untuk lebaran.

"Setelah harga saham naik, maka biasanya pada pertengahan hingga menjelang lebaran mereka jual sehingga mendapat untung untuk persiapan lebaran," kata dia.

Hingga saat ini, menurut Irfan, transaksi saham rata-rata mencapai Rp10 miliar per hari. Sementara itu, mengacu data BEI DIY, jumlah investor pasar modal di Yogyakarta hingga Januari 2016 mencapai 14.803 orang dengan nilai transaksi saham mencapai Rp353 miliar.

Dibandingkan periode yang sama pada 2015 jumlah investor di DIY mengalami kenaikan. Pada Januari 2015 jumlah investor pasar modal masih mencapai 10.388 orang dengan total nilai transaksi saham hingga Desember 2015 mencapai Rp5 triliun.

Sementara, untuk perusahaan sekuritas yang ada di DIY hingga saat ini masih berjumlah 17 perusahaan.


(T.L007)