Busur panah produksi Sleman banjir pesanan

id busur panah

Sleman (Antara Jogja) - Busur panah produksi Maskur Asyhari warga Plumbon Lor, Mororejo, Tempel, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta mulai banyak pesanan para penggemar olahraga panahan dari sejumlah daerah di Indonesia.

"Dalam beberapa waktu terakhir ini pesanan busur panah mulai banyak datang dari sejumlah daerah di Indonesia," kata Maskur Asyhari disela menjaga stand di Pameran Potensi Daerah (PPD) Kabupaten Sleman di kawasan Gedung Serbaguna Sleman, Kamis.

Menurut dia, berbekal promosi melalui media sosial pelanggan justru datang dari luar daerah baik sekolahan maupun klub panah seperti Bekasi, Bogor, Purwokerto, Jember, hingga Papua.

"Saat ini saya hanya mampu memproduksi dua busur panah saja setiap minggunya dikarenakan proses produksi yang masih menggunakan alat manual serta hanya dibantu satu orang asisten saja," katanya.

Ia mengatakan, ke depan dirinya berencana membuat busur panah jenis "riser" yang berbahan almunium.

"Pelanggan lokal justru baru satu saja, kebanyakan dari luar daerah. Kedepan saya ingin memproduksi busur jenis riser, kalau untuk saat ini belum bisa karena alat yang kami gunakan untuk produksi masih manual semua," katanya.

Pria yang kesehariaanya menjadi "sales" kacamata ini menceritakan bahwa awal mulanya bergelut menjadi perajin busur panah karena didasari hobi. Usaha ini dimulai sejak dua tahun lalu berawal dari iseng membawa busur panah "hand made"-nya ke latihan rutin panahan.

"Waktu dilatihan ada salah satu orang yang menghampiri saya dan tertarik untuk dibuatkan busur jenis recurve seperti yang saya pakai, dari situlah saya coba serius memproduksi busur panah," katanya.

Hari sendiri memproduksi total sembilan macam jenis busur panah diantaranya untuk kelas profesional seperti jenis "recurve" yang terdiri "take down bow", "classic", "American classic bow", dan jenis "compound bow".

"Saya juga memproduksi busur tradisional seperti `horsebow`, snake horsebow`, dan `gendewa jemparingan` khas Mataraman (Yogyakarta)," katanya.

Dari segi harga, produksi busur panah milik Hari yang diberi label "Busur Panah Omega Archery" ini relatif terjangkau berkisar antara Rp250ribu hingga Rp1juta tergantung dari material yang digunakan.

Busur jenis "compound" menurut saat ini paling banyak diminati para penghobi maupun atlit panahan.

"Jenis `compound` sendiri setahu saya di Indonesia belum ada yang memproduksi, bahannya dari material besi dan ada roda untuk mengatur tali. Jika diluar harganya paling murah Rp3juta, saya hanya menjualnya Rp1juta saja," katanya.

(V001)