Bantul siapkan perbup penarikan retribusi Pasar Gabusan

id pasar seni gabusan

Bantul siapkan perbup penarikan retribusi Pasar Gabusan

Pasar Seni Gabusan Bantul (antaranews.com)

Bantul, (Antara Jogja) - Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, menyiapkan peraturan bupati mengenai penarikan retribusi di Pasar Seni Gabusan untuk memaksimalkan potensi pendapatan asli daerah dari sektor tersebut.

"Selama ini PSG (Pasar Seni Gabusan) belum bisa ditarik retribusinya, hanya iuran listrik, sehingga dengan adanya perbup, retribusi ada dasar hukum menariknya. Saat ini drafnya masih disiapkan," kata Sekretaris Disperindagkop Bantul Isa Budi Hartomo di Bantul, Senin.

Menurut dia, selama ini pengelola pasar seni yang menampung perajin di Bantul itu belum dapat menarik retribusi karena tidak ada payung hukumnya sehingga selama ini parkir kendaran dan kegiatan yang diadakan di area PSG tidak dipungut biaya atau gratis.

Ia menjelaskan sebenarnya draf perbup mengenai retribusi PSG tersebut sudah diinisiasi sejak 2015, akan tetapi hingga akhir tahun lalu belum terbahas karena ada prioritas perbup lain yang mendesak dibahas pada waktu itu.

Oleh sebab itu, kata dia, besaran retribusi di pasar seni yang terletak di Jalan Parangtritis, Desa Timbulharjo Sewon tersebut sampai saat ini masih belum ditetapkan. Namun perhitungan penarikan akan dituangkan dalam perbup sebagai acuan.

"Konsepnya retribusi seperti pasar lainnya, misalnya parkir kendaraan, los dan pelataran PSG yang bisa digunakan untuk kegiatan. Mudah-mudahan perbup bisa selesai dan diundangkan tahun ini," katanya.

Menurut dia, latar belakang merencanakan perbup penarikan retribusi di PSG, karena melihat jumlah kunjungan ke pasar seni menunjukkan tren peningkatan. Berdasarkan data Disperindagkop Bantul, jumlah kunjungan per Januari sampai April 2016 tercatat 16.727 pengunjung.

Parkir kendaraan ke PSG Bantul, tercatat roda dua sebanyak 4.130 motor, roda empat sebanyak 1997 kendaraan dan bus 135 kendaraan. Dari kunjungan tersebut setidaknya transaksi di PSG Bantul mencapai sekitar Rp365,4 juta.

Sementara itu, Wakil Ketua Komisi B DPRD Bantul, Setiya menilai saat ini yang diprioritaskan adalah penataan PSG Bantul karena kondisi pasar seni yang masih belum stabil pengunjungnya, sehingga retribusi belum menjadi prioritas ketika pengunjung masih sepi.

"Sebenarnya saya masih berharap penataan PSG bisa lebih serius dengan perencanaan yang baik. Penataan yang serius dulu, baru berpikir retribusi. Bagaimana mau ditarik retribusi kalau pengunjungnya sepi," katanya.***3***

(KR-HRI)

Pewarta :
Editor: Victorianus Sat Pranyoto
COPYRIGHT © ANTARA 2024