UKM Yogyakarta didorong miliki laman "online"

id pelaku UMKM

UKM Yogyakarta didorong miliki laman "online"

Pameran Produk Kerajinan Panitia menjaga stand pameran produk kerajinan yang dipamerkan pada Pameran Produk Kerajinan dengan tema "Jogja Istimewa Craft Expo 2014" di Alun-Alun utara, Yogyakarta, Rabu (18/6). Pameran yang baru pertama kali diselenggar

Yogyakarta (Antara Jogja) - Usaha kecil dan menengah di Kota Yogyakarta didorong memiliki laman "online" guna mendukung promosi produk dan pengembangan usaha dengan memanfaatkan program satu juta domain dari Kementerian Komunikasi dan Informatika.

"Sudah ada sosialisasi tentang program itu dari kementerian. Kami akan tindak lanjuti dengan menyosialisasikannya ke forum komunikasi usaha mikro, kecil, dan menengah yang ada di tiap kecamatan," kata Kepala Seksi dan Pengembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, dan Pertanian Kota Yogyakarta Bebasari Sitarini di Yogyakarta, Senin.

Menurut dia, pelaku usaha kecil dan menengah akan memiliki banyak keuntungan jika memiliki domain secara mandiri sehingga pihaknya berharap para pelaku usaha di Kota Yogyakarta dapat memanfaatkan kesempatan tersebut secara optimal.

"Nantinya, juga akan ada satu pendamping di tiap kecamatan yang siap memberikan bantuan kepada pelaku UKM untuk mengelola domain yang dimiliki," katanya.

Berdasarkan informasi yang diperoleh, Sitarini mengatakan, domain untuk pelaku UKM tersebut dapat diperoleh secara gratis asalkan pelaku UKM memenuhi syarat yang ditetapkan.

"Harus ada formulir yang diisi oleh pelaku UKM untuk permohonan domain. Usaha juga memiliki SIUP dan ada pengantar dari Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, dan Pertanian Kota Yogyakarta," katanya.

Dari sekitar 22.000 UMKM di Kota Yogyakarta, baru 800 usaha yang memiliki izin.

"Harapannya, pelaku usaha yang sudah memiliki izin ini bisa memanfaatkan program tersebut," katanya.

Selama ini, kata dia, banyak pelaku usaha yang masih enggan melakukan promosi produk secara "online" atau memiliki laman belanja "online" karena berbagai sebab, di antaranya keterbatasan jaringan internet dan kekurangan sumber daya manusia untuk mengelola laman.

"Pelaku usaha ini biasanya mengerjakan berbagai hal sendiri sehingga mereka merasa kerepotan jika harus mengurus laman belanja `online`," katanya.

Ketersediaan barang juga menjadi kendala jika pelaku usaha memiliki layanan "online".

"Stok barang perlu dimutakhirkan setiap saat," katanya.

Sebelumnya, Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, dan Pertanian Kota Yogyakarta melalui Griya UMKM sudah memiliki laman belanja "online" yang dapat dimanfaatkan pelaku UMKM untuk menjual barangnya. Namun, laman tersebut belum dapat dioperasionalkan secara optimal.


(E013)

Pewarta :
Editor: Mamiek
COPYRIGHT © ANTARA 2024