Bantul antisipasi pasar 'tumpah' jalur Srandakan

id pasar tumpah

Bantul antisipasi pasar 'tumpah' jalur Srandakan

ilustrasi (antaranews.com)

Bantul (Antara) - Pemerintah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta akan mengantisipasi kemungkinan terjadinya pasar `tumpah` di depan Pasar Mangiran tepi Jalan Raya Srandakan supaya tidak mengganggu arus mudik Lebaran 2016.

"Persiapan Lebaran tahun ini kita fokus pasar tumpah yang ada di depan Pasar Mangiran Srandakan, kita akan coba untuk tahun ini di sana harapannya bisa untuk jalan," kata Kepala Satuan Polisi Praja (Satpol PP) Bantul, Hermawan Setiadji di Bantul, Sabtu.

Menurut dia, pengalaman tahun-tahun sebelumnya Pasar Mangiran yang berada di jalur selatan yang menghubungkan Kabupaten Bantul dengan Kulon Progo itu, seringkali pedagangnya berjualan sampai ke tepi jalan raya selama jelang hingga usai Lebaran.

Bahkan, kata dia, kondisi melubernya pedagang akibat bermunculannya pedagang tiban di pasar tradisional itu sudah terjadi berpuluh-puluh tahun, karena menjadi lokasi strategis bagi pedagang untuk mencari pembeli saat hari raya Idul Fitri.

"Sudah berpuluh-puluh tahun, bisa seminggu sampai dua minggu pas Lebaran, bisa dibayangkan. Apalagi sekarang jalur selatan itu sudah menjadi jalur nasional, sehingga banyak pemudik lewat sana, kalau akses tidak dibuka, Bantul bisa jelek nanti," katanya.

Untuk mengupayakan Jalan Srandakan bebas dari pasar tumpah saat Lebaran 2016, Satpol PP akan menerjunkan personel untuk menata pedagang dengan memundurkan lokasi berjualan, agar aktivitasnya tidak mengganggu lalu lintas arus mudik dan balik Lebaran.

"Kita sudah rapat sekali dengan para pedagang, sehingga harapannya bisa diatur, dan sesuai kesepahaman akan dimundurkan dua meter, semuanya boleh tetapi mundur dua meter. Ini akan kita coba, kalau berhasil nanti pas arus mudik tidak masalah," katanya.

Hermawan mengatakan akan berupaya semaksimal mungkin membuat pedagang pasar Mangiran tidak meluber ke jalan, sebab dirinya mengaku pernah terjebak kemacetan selama satu jam lebih saat melintas di jalur tersebut pada libur Lebaran tahun sebelumnya.

"Selain Mangiran sebenarnya pasar-pasar yang lain juga kita perhatikan, namun fokusnya di Mangiran, karena pengaturannya melibatkan stakeholder sampai tingkat nasional, apalagi jalur selatan nanti yang lewat tidak hanya luar DIY, tapi dari Jakarta," katanya.

(KR-HRI)