Dinkes Bantul siapkan 10 pos pelayanan kesehatan

id kesehatan

Dinkes Bantul siapkan 10 pos pelayanan kesehatan

Ilustrasi (Antaranews)

Bantul (Antara) - Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, menyiapkan 10 pos pelayanan kesehatan di daerah ini dalam rangka kesiapsiagaan jajarannya menghadapi arus mudik dan balik Idul Fitri 1437 Hijriah.

"Pos pelayanan kesehatan ini untuk menyiapkan tim gawat darurat dan evakuasi medik guna mengantisipasi terjadinya kecelakaan dan kondisi darurat lainnya selama arus mudik dan balik Lebaran," kata Sekretaris Dinkes Bantul, Ninik Istitarini di Bantul, Kamis.

Menurut dia, sepuluh pos pelayanan kesehatan yang mulai dibuka pada 3 Juli sampai 10 Juli 2016 tersebut, terdiri lima pos didirikan di jalur mudik Lebaran, sedangkan lima pos lainnya di tempat-tempat wisata.

Ia menyebutkan, pos pelayanan kesehatan di jalur mudik antara lain di Jalan Wates (halaman SMA Sedayu), Jalan Srandakan (bunderan), Jalan Parangtritis (Pasar Gabusan), simpang empat Ketandan, dan pos di Jalan Yogyakarta-Wonosari (simpang tiga Piyungan.

Sedangkan pos pelayanan kesehatan di objek wisata adalah di kawasan Pantai Parangtritis, Pantai Depok, Pantai Gua Cemara, Pantai Baru dan Pos pelayanan kesehatan di Pantai Kuwaru.

"Bidang kesehatan dalam menghadapi Lebaran punya tanggungjawab terutama dalam kegawatdaruratan medik akibat kecelakaan lalu lintas maupun kecelakaan di tempat wisata. Semua harus dipersiapkan," katanya.

Ia mengatakan, selain mendirikan 10 pos pelayanan kesehatan, juga didirikan pos pelayanan terpadu yang bergabung dengan Dinas Perhubungan (Dishub) dan Kepolisian Resor (Polres) Bantul, sehingga ada keterpaduan antarpihak terkait dalam memberikan pelayanan.

Ninik mengatakan, guna mendukung dan mengoptimalkan pelayanan kesehatan dalam pengamanan Lebaran 2016, Dinkes Bantul melibatkan petugas dan kader kesehatan yang menjadi mitra kerjanya sebanyak 587 petugas.

"Seluruh petugas itu telah ditugaskan sesuai dengan fungsi masing-masing yang terdiri 480 pertugas jaga di pos pelayanan kesehatan, 100 petugas dupervisi pos kesehatan dan tujuh petugas pengelola kegiatan," katanya.

(KR-HRI)