SAR Gunung Kidul: kecelakaan laut turun

id sar gunung kidul

SAR Gunung Kidul: kecelakaan laut turun

Ilustrasi pencarian korban tenggelam (Foto Antara)

Oleh Sutarmi



Gunung Kidul, 15/7 (Antara) - Tim Pencarian dan Penyelamatan Satuan Perlindungan Masyarakat Wilayah II Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mencatat kecelakaan laut pada libur Lebaran 2016 menuru7n dibandingkan Lebaran 2015.

Koordinator Wilayah II SAR Pantai Baron Marjono di Gunung Kidul, Jumat, kecelakaan laut menurun dari tahun lalu yang mencapai 11 kejadian dan 577 korban tersengat "inpes", sedangkan pada tahun ini hanya ada tiga kasus.

"Meski wisatawan menurun, SAR tetap bersiaga. Tahun ini ada tiga kejadian, dan tidak ada korban meninggal," kata Marjono.

Ia mengatakan kecelakaan itu yakni seorang pengunjung tertimpa buah kelapa di Pantai Baron pada Jumat (8/7), seorang wisatawan jatuh terpleset terkena karang di Pantai Drini, Minggu (10/7), dan laka sebuah kapal milik nelayan terbalik terjadi di Pantai Ngrenehan, Kanigoro, Saptosari Senin (11/7).

"Tahun lalu ada 11 kasus kecelakaan, yang tersebar di beberapa lokasi objek wisata. Selain itu tahun ini tidak ada wisatawan yang ternygat impes atau ubur-ubur," katanya.

Marjono mengatakan meski jumlah wisatawan pantai semakin berkurang, namun tim SAR tetap siaga 24 jam diberbagai kawasan pantai di Gunung Kidul. Hal ini dilakukan karena adanya prediksi gelombang tinggi di pantai selatan, termasuk di Gunung Kidul.

"Kesiapsiagaan kami tidak berkurang, bahkan makin diintensifkan. Hal ini penting karena gelombang tinggi masih dimungkinkan terjadi. Kami tidak ingin kecolongan dan terjadi sesuatu tanpa kami ketahui," kata Marjono.

Karena berdasarkan informasi BMKG, gelombang tinggi masih akan terjadi hingga Minggu (17/7) dengan ketinggian 15 feet atau sekitar 4 meter.

"Untuk itulah, masyarakat khususnya yang tinggal di pesisir dimintai untuk waspada," katanya.

Untuk mengantisipasi hal terburuk, pihaknya menyiagakan 55 personel SAR di seluruh pantai. Sampai hari ini kunjungan wisatawan masih cukup banyak. Selain itu, akibat gelombang tinggi sebagian besar nelayan memilih libur.

Kepala Pelaksana BPBD Gunung Kidul Budhi Harjo menambahkan dari informasi yang diterima dari BMKG akan terjadi gelombang tinggi 2-4 meter dalam pekan  ini.

"Untuk itu, kami mengimbau kepada wisatawan atau pun nelayan untuk mewaspadainya," katanya. ***2***

(KR-STR)