Presiden: demografi muslim paling baik di dunia

id Foprum Ekonomi Islam

Presiden: demografi muslim paling baik di dunia

World Islamic Economic Forum (WIEF) Ke-12 di Jakarta Convention Center, Jakarta, Selasa (2/8). WIEF ke-12 berlangsung dari 2-4 Agustus 2016. (ANTARA FOTO/Prasetyo Utomo/pd/16)

Jakarta (Antara) - Presiden Joko Widodo mengatakan, komposisi demografi masyarakat Muslim merupakan yang terbaik di antara kelompok agama lainnya di dunia.

Pernyataan tersebut disampaikan Presiden saat membuka Forum Ekonomi Islam ke 12 atau the 12th World Islamic Economic Forum di Jakarta, Selasa.

Forum Ekonomi Islam ke 12 bertema "Decentralizing Growth, Empowering Future Business", atau "Pemerataan Pertumbuhan, Memberdayakan Bisnis Masa Depan".

"Masyarakat Muslim di seluruh dunia harus menggunakan salah satu kekuatan fundamental yakni potensi demografi, di mana usia rata-rata anak muda Muslim adalah 23 tahun, sementara kelompok usia menengah 30 tahun," kata presiden.

Selain itu, lanjut Presiden, keuangan syariah merupakan industri yang bernilai jutaan dolar, dan selera Islam dalam produk busana, kuliner, seni dan arsitektur juga mengalami perkembangan yang sangat pesat.

"Industri ini telah menciptakan ekonomi baru," kata Presiden.

Namun demikian, ujarnya, di sisi lain dunia Islam sedang menghadapi beberapa tantangan yang cukup berat, seperti tingkat pengangguran yang tinggi di kalangan anak muda.

Salah satu langkah yang dapat dilakukan guna menghadapi tantangan tersebut, menurut Presiden, adalah mengintegrasikan masyarakat dengan teknologi dalam menghasilkan inovasi yang dapat meningkatkan nilai.

"Kita hidup di era, di mana inovasi tidak bisa kita tinggalkan, seperti rekayasa generika, percetakan tiga dimensi, dan teknologi robotik yang berkembang sangat cepat," katanya.

Sementara itu, dunia juga mengalami ketidak-stabilan, ketidak- setaraan pendapatan, dinamika dan pemulihan ekonomi yang melambat.

"Inovasi akan menciptakan pemenang. Namun, kita harus melaksanakannya dengan hati-hati agar inovasi benar-benar berkontribusi pada kesejahteraan masyarakat," jelas Presiden, seraya menambahkan bahwa inovasi harus dapat menciptakan lapangan kerja bagi para pemuda.

Presiden menekankan pembangunan budaya yang terbuka, toleransi dan penghormatan terhadap perbedaan di antara masyarakat dunia.

Sejumlah pemimpin negara yang hadir dalam Forum Ekonomi Islam ke 12 adalah Perdana Menteri Malaysia Dato' Sri Mohd Tun Abdul Razak, Presiden Tajikistan Emomali Rahmon, Presiden Republik Guinea Alpha Conde dan Perdana Menteri Republik Sosialis Sri Lanka Ranil Shriyan Wickremesinghe.***3***(KR-LWA)

Pewarta :
Editor: Agus Priyanto
COPYRIGHT © ANTARA 2024