Bantul (Antara) - Pemerintah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, memastikan peraturan bupati tentang retribusi Pasar Seni Gabusan yang sedang dipersiapkan, tidak mengatur retribusi bagi perajin yang menempati kios pasar itu.
"Para perajin PSG (Pasar Seni Gabusan) tetap kami gratiskan, karena semangat awal pendirian pasar seni untuk membantu pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM)," kata Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi Bantul Sulistyanto di Bantul, Rabu.
Menurut dia, saat ini Pemkab Bantul bersama DPRD sedang menyiapkan materi untuk pembuatan Peraturan Bupati (Perbup) tentang retribusi di PSG, agar aset pemda yang dibangun sejak 2004 ini bisa memberi kontribusi ke pendapatan asli daerah (PAD).
Namun demikian, kata dia, penarikan retribusi di pasar seni ini nantinya akan lebih difokuskan pada sewa tempat untuk berbagai kegiatan atau even, dan tarif yang diberlakukan hanya bagi pihak swasta selaku penyelenggara kegiatan dengan skala besar.
"Kalau untuk pemerintah sendiri tidak perlu ditarik sewa tempat, melainkan hanya biaya kebersihan dan listrik. Namun kalau even skala besar misalnya jambore pecinta otomotif atau lainnya, perlu ada retribusinya," katanya.
Meski demikian, kata dia, dari hasil pembahasan dan kajian sementara, belum menyinggung pada besaran retribusi yang ditentukan, namun dipastikan besarannyatidak lebih tinggi dari sewa tempat di Jogja Expo Center (JEC).
Sementara itu, terkait dengan tingkat kunjungan ke PSG, kata dia, diakuinya masih minim, namun Sulistyanto membantah jika keberadaan pasar seni itu belum memberi kontribusi kepada perajin yang menempati dan memajang produk kerajinannya di pasar itu.
Ia mengatakan, sebab selama ini sejumlah pihak hanya melihat kontribusi dari transaksi langsung atau ritel di lokasi, padahal transaksi dalam jumlah besar terjadi pascakunjungan wisatawan ke PSG atau pembelian melalui pesanan tidak langsung.
"Rata-rata ketika di PSG, pengunjung hanya datang melihat dan membawa contoh, setelah itu baru terjadi transaksi besar. Bahkan sejumlah perajin mendapat pesanan rutin untuk dikirim ke luar daerah," katanya.
(KR-HRI)
Berita Lainnya
Sleman mengggelar seni budaya di Kaliurang tingkatkan kunjungan wisatawan
Sabtu, 13 April 2024 10:14 Wib
Pameran seni "Cover Up" gunakan APK bekas
Sabtu, 30 Maret 2024 20:20 Wib
Selama Ramadhan, Cinta Laura tetap produktif di bidang seni
Kamis, 28 Maret 2024 7:37 Wib
Mahasiswa UIN Saizu lestarikan seni tradisional agar tak punah
Rabu, 27 Maret 2024 9:46 Wib
Suku Amugme memiliki kekayaan sastra lisan
Selasa, 26 Maret 2024 5:27 Wib
Smesco edukasi seni lukis untuk kemandirian seniman tuli
Selasa, 19 Maret 2024 5:38 Wib
LSM MCC lestarikan lingkungan via edukasi kesenian
Senin, 18 Maret 2024 5:06 Wib
Festival Bedug 2024 "uri-uri" seni budaya islami
Sabtu, 16 Maret 2024 12:30 Wib