Semua pemegang KMS Yogyakarta miliki KIS

id kartu

Semua pemegang KMS Yogyakarta miliki KIS

Kartu Indonesia Sehat, Kartu Indonesia Pintar dan Kartu Indonesia Sejahtera (Foto Antara)

Yogyakarta (Antara Jogja) - Semua warga miskin pemegang kartu menuju sejahtera di Kota Yogyakarta kini memiliki Kartu Indonesia Sehat sehingga tidak perlu khawatir jika harus berobat saat sakit.

"Kartu ini dijaga, jangan sampai hilang. Harapannya, warga pemegang kartu menuju sejahtera (KMS) tidak perlu merasa was-was jika sakit dan harus berobat," kata Wali Kota Yogyakarta Haryadi Suyuti di sela pemberian Kartu Indonesia Sehat (KIS) di Yogyakarta, Kamis.

Pada tahun ini, Pemerintah Kota Yogyakarta menetapkan sebanyak 60.195 jiwa pemegang KMS. Setelah dilakukan verifikasi terhadap data penerima bantuan iur (PBI) dari pemerintah pusat, masih ada sebanyak 10.213 jiwa pemegang KMS yang belum memiliki KIS.

Warga yang tercatat sebagai penerima KMS tetapi belum terdaftar sebagai peserta BPJS Kesehatan tersebut yang kemudian diberi KIS dengan biaya ditanggung APBD Kota Yogyakarta sehingga warga tidak perlu lagi membayar iuran setiap bulan.

Pemerintah Kota Yogyakarta membayar iuran sebesar Rp25.000 per bulan untuk setiap peserta BPJS kesehatan dari keluarga pemegang KMS.

"Ini adalah bentuk komitmen Pemerintah Kota Yogyakarta. Namun, warga juga perlu terus menjaga kesehatan diri dan lingkungan agar kartu tersebut tidak perlu dipakai. Kartu ini ditujukan agar warga tidak khawatir saat sakit," katanya.

Fasilitas layanan kesehatan yang akan diperoleh, di antaranya adalah layanan rawat inap kelas III di rumah sakit.

Sementara itu, Kepala Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Yogyakarta Hadi Muchtar mengatakan, KIS yang dibiayai dengan APBD Kota Yogyakarta berlaku selama peserta masih tercatat sebagai pemegang KMS.

"Jika dari hasil verifikasi tahun depan dinyatakan bahwa warga tidak lagi masuk sebagai KMS, maka pemerintah tidak menganggarkan lagi. Namun, warga bisa mengikuti kepesertaan mandiri," katanya.

Sedangkan untuk kepesertaan PBI, lanjut Hadi, dilakukan evaluasi dan verifikasi setiap enam bulan sekali yang lebih difokuskan pada perubahan data kepesertaan akibat meninggal dunia atau pindah kependudukan.

Total jumlah kepesertaan PBI untuk BPJS Kesehatan di Kota Yogyakarta ditetapkan sebanyak 114.647 orang dan hingga saat ini masih ada sekitar 16 persen penduduk Kota Yogyakarta yang belum masuk sebagai peserta BPJS Kesehatan. 
(E013)




Pewarta :
Editor: Nusarina Yuliastuti
COPYRIGHT © ANTARA 2024