KPU Yogyakarta tunggu ketetapan data pemilih

id kpu kota yogyakarta

KPU Yogyakarta tunggu ketetapan data pemilih

Ilustrasi (Foto Istimewa)

Yogyakarta, (Antara Jogja) - Komisi Pemilihan Umum Kota Yogyakarta menunggu ketetapan data dasar pemilih untuk Pemilihan Kepala Daerah 2017 dari KPU RI yang rencananya diberikan pertengahan Agustus.

"Ketetapan data dasar pemilih akan diberikan paling lambat pada Selasa (16/8)," kata Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Yogyakarta Wawan Budiyanto di Yogyakarta, Sabtu.

Menurut dia, KPU RI akan menetapkan data dasar pemilih yang berasal dari sinkronisasi Data Penduduk Potensial Pemilih Pemilu (DP4) dengan data pemilih tetap (DPT) pemilihan umum terakhir yaitu Pemilihan Presiden 2014.

"Akan ada pengumuman dan penetapan resmi dari KPU RI mengenai jumlah pemilih yang masuk data dasar pemilih untuk tiap kota/kabupaten atau provinsi yang akan menggelar pemilihan kepala daerah. Kami masih tunggu hingga awal pekan depan," katanya.

KPU di daerah bisa memperoleh data tersebut melalui aplikasi sistem pendataan pemilih yang kemudian dibagi menjadi data pemilih untuk tiap tempat pemungutan suara (TPS). Jumlah maksimal pemilih yang terdaftar di sebuah TPS adalah 800 orang.

"Baru kemudian dilakukan verifikasi langsung oleh panitia pendaftaran pemilih (pantarlih). Kami membutuhkan sekitar 840 pantarlih untuk memverifikasi data di sekitar 800 TPS," katanya.

Namun demikian, KPU Kota Yogyakarta hingga saat ini belum membentuk pantarlih di wilayah.

Proses rekrutmen pantarlih akan langsung ditangani oleh Panitia Pemungutan Suara (PPS) yang ada di kelurahan sehingga pantarlih yang nantinya bertugas adalah warga setempat dan bukan berasal dari luar wilayah.

Rekrutmen pantarlih dilakukan mulai awal Agustus dan paling lambat pada 5 September sudah terbentuk pantarlih di seluruh wilayah. Mereka akan bekerja selama satu bulan sejak 8 September hingga 7 Oktober.

"Pantarlih akan bekerja melakukan pemutakhiran data pemilih dengan cara `door to door` ke tempat tinggal pemilih. Jika pantarlih bukan warga di lingkungan tersebut, dimungkinkan mereka tidak mengenal lingkungannya dengan baik sehingga akan mengalami kesulitan saat memutakhirkan data pemilih," katanya. ***2***

(E013)


Pewarta :
Editor: Victorianus Sat Pranyoto
COPYRIGHT © ANTARA 2024