Sleman (Antara Jogja) - Musim kemarau basah tahun 2016 belum menyebabkan kebakaran hutan rakyat maupun hutan Taman Nasional Gunung Merapi di Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.
"Sampai menjelang berakhirnya musim kemarau tahun ini belum terjadi bencana kebakaran. Meski lebih aman dibanding tahun sebelumnya namun kami tetap mengimbau masyarakar agar tetap berhati-hati terhadap ancaman kebakaran," kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sleman Makwan, Selasa.
Menurut dia, masyarakat tetap diimbau untuk waspada dan memperhatikan sumber-sumber api ketika berada di kawasan yang mudah terbakar.
"Baik masyarakat setempat maupun orang luar daerah, ketika berada di tempat-tempat yang mudah terbakar, seperti kawasan hutan lereng Merapi, dalam penggunaan sumber api diminta diperhatikan. Seperti korek api, puntung rokok, dan api unggun," katanya.
Ia mengatakan, selain itu balon-balon udara yang memakai api juga sangat berbahaya dan dapat menimbulkan kebakaran jika jatuh di kawasan hutan.
"Akan berbahaya ketika jatuh di hutan. Balon yang menggunakan api, ketika jatuh kan bisa menimbulkan kebakaran," katanya.
Makwan mengatakan, pengalaman pada 2015, beberapa titik hutan rakyat di lereng Gunun Merapi yang masuk wilayah Sleman sempat terjadi kebakaran. Selain karena kelalaian, juga disebabkan adanya El Nino atau kemarau berkepanjangan.?
"Kemarau panjang ?menyebabkan lahan-lahan mengering dan sangat mudah terbakar ketika sedikit saja tersulut sumber api," katanya.
Kepala Taman Nasional Gunung Merapi (TNGM) Edy Sutiyarto mengatakan juga terus melakukan sosialisasi bahaya kebakaran hutan, terutama terhadap para pendaki di Gunung Merapi.
"Selain itu, lahan-lahan di TNGM yang terbakar pada 2015 lalu akan dilanjutkan penghijauannya pada musim hujan nanti," katanya.
V001
Berita Lainnya
Tentara AS hilang di hutan Karawang, Jabar, meninggal
Selasa, 23 April 2024 19:33 Wib
Gen Z-milenial pilar penentu pengelolaan hutan lestari RI
Senin, 15 April 2024 13:53 Wib
DLHK DIY: Rehabilitasi lahan Merapi untuk meningkatkan kondisi tata air
Rabu, 3 April 2024 19:55 Wib
Pemerintah: Penetapan hutan adat di Indonesia harus dipercepat
Rabu, 3 April 2024 3:03 Wib
Jaga aneka ragam hayati, OIKN rintis gerakan 'citizen science'
Rabu, 27 Maret 2024 3:20 Wib
65 persen wilayah IKN untuk kawasan lindung
Selasa, 26 Maret 2024 6:27 Wib
BRIN sebut hutan dibabat, Selat Muria menjadi daratan
Rabu, 20 Maret 2024 19:48 Wib
Anomali bencana alam tengah dihadapi Indonesia
Senin, 11 Maret 2024 18:41 Wib