"Untuk memperkuat muatan lokal khusus di Yogyakarta kami menyiapkan berbagai program seperti ketoprak remaja, kuis budi pekerti, serta mengintensifkan radio pasar," kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Stasiun Radio Republik Indonesia (RRI) Yogyakarta, Umi Iriani seusai mengikuti penyulutan obor Tri Prasetya RRI dalam rangka memperingati Hari Radio ke-71 di Yogyakarta, Minggu.
Menurut Umi, sebagai radio publik yang bertugas memberikan informasi, inspirasi, dan pendidikan kepada masyarakat, RRI memiliki posisi penting menumbuhkan kecintaan dan pemahaman masyarakat terhadap kekayaan budaya lokal yang dimiliki masing-masing daerah.
Apalagi lima kabupaten/kota di Yogyakarta, menurut dia, memiliki beragam budaya lokal yang bukan hanya penting disiarkan untuk masyarakat setempat, namun juga menarik untuk terus diangkat di level nasional.
"Program siaran muatan lokal ini urgen untuk memperkuat jati diri bangsa di tengah desakan pengaruh globalisasi," kata dia.
Agar tetap diminati berbagai level pendengar mulai kalangan tua hingga generasi muda, menurut dia, beragam siaran RRI Yogyakarta selalu dikemas mengikuti perkembangan zaman dan situasi kekinian.
"Acara-acara yang kami sajikan selalu melihat perkembangan dan situasi yang ada agar selalu update," kata dia.
Berbagai siaran muatan lokal melalui Programa 1, Pro 2, dan Pro 4, kata dia, akan dirancang dengan melibatkan berbagai pemangku kepentingan serta elemen masyarakat seperti organisasi kepemudaan, dinas pendidikan, pelaku seni, serta budayawan di DIY. "Kami akan merangkul semua pihak yang bisa mendukung kami untuk menyiarkan muatan lokal," katanya.
Selain itu, ia mengatakan, pada momentum Ulang Tahun ke-71 RRI, RRI Yogyakarta melalui visi kebangsaan yang terus diperkuangkan juga akan mengintensifkan berbagai acara dialog dengan menghadirkan narasumber yang kompeten dalam mengupas implementasi nilai-nilai empat pilar guna memperkuat rasa nasionalisme masyarakat.
"Kami juga akan mengintensifkan iklan layanan masyarakat serta menciptakan program hiburan yang secara langsung maupun tidak akan membangun kecintaan masyarakat terhadap NKRI," kata dia. ***4***
(L007)
