Yogyakarta tanamkan PHBS sejak dari PAUD

id cuci tangan

Yogyakarta tanamkan PHBS sejak dari PAUD

Cuci tangan dengan sabun terus diajarkan sejak usia dini sebagai salah satu meningkatkan derajat kesehatan di Yogyakarta. (Foto ANTARA/Eka Arifa R/ags/16)

Yogyakarta (Antara) - Pemerintah Kota Yogyakarta terus menggencarkan upaya meningkatkan derajat kesehatan warga, salah satunya melalui promosi kesehatan untuk menanamkan budaya pola hidup bersih dan sehat (PHBS) sejak dari pendidikan anak usia dini.

"Pendidikan anak usia dini adalah fase penting untuk membentuk perilaku anak, harapannya, dengan mengenalkan PHBS sejak dini, maka hal tersebut sudah menjadi kebiasaan atau budaya saat mereka dewasa," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta Vita Yulia saat peluncuran gerakan PHBS di Yogyakarta, Kamis.

Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta menggunakan strategi pendekatan yang berbeda saat mengenalkan pola hidup bersih dan sehat kepada anak yang masih duduk di bangku taman kanak-kanak dan kelompok bermain yaitu melalui lagu-lagu bertema kesehatan.

"Materi yang diberikan sangat sederhana. Harapannya, mereka bisa mengerti dan kemudian menerapkannya," katanya yang mencontohkan salah satu lagu berisi ajakan mencuci tangan dengan baik dan benar.

Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta akan menyerahkan bantuan berupa paket lagu-lagu dan informasi kesehatan ke seluruh taman kanak-kanak dan kelompok bermain. Pada tahun ini, paket akan diberikan kepada 200 taman kanak-kanak dan untuk kelompok bermain diberikan bertahap.

"Sekitar 70 persen sekolah taman kanak-kanak dan kelompok bermain di Kota Yogyakarta akan menerima paket lagu-lagu bertema kesehatan tahun ini. Sisanya, diberikan tahun berikutnya," kata Kepala Bidang Promosi Pengembangan dan Sistem Informasi Kesehatan Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta Tri Mardaya.

Sebelum menyasar pendidikan anak usia dini, upaya promosi kesehatan untuk mengenalkan pola hidup bersih dan sehat dilakukan melalui masjid dan sekolah dasar.

"Untuk promosi kesehatan melalui masjid, kami batasi dulu untuk 200 masjid. Nantinya, kami juga akan memanfaatkan pusat perbelanjaan, mall dan pasar untuk promosi kesehatan," kata Tri.

Setiap tahun, Tri mengatakan akan terus memperbarui materi promosi kesehatan agar masyarakat yang mendengar atau melihat tidak bosan, namun pesan yang disampaikan tetap dapat dimengerti oleh masyarakat.

"Kami juga akan mengadakan lomba menciptakan lagu bertema kesehatan yang nantinya digunakan sebagai bagian dari promosi kesehatan," katanya. ***4***(E013)
Pewarta :
Editor: Agus Priyanto
COPYRIGHT © ANTARA 2024