Bonus atlet Paralimpiade Yogyakarta masih tanda tanya

id Bonus atlet Paralimpiade Yogyakarta masih tanda tanya

Bonus atlet Paralimpiade Yogyakarta masih tanda tanya

PON XIX Jabar (antaranews)

Yogyakarta, (Antara Jogja) - Bonus untuk atlet paralimpiade asal Kota Yogyakarta yang akan berlaga dalam Pekan Paralimpiade Nasional di Jawa Barat masih menjadi tanda tanya karena hingga saat ini tidak ada alokasi anggaran dari Pemerintah Kota Yogyakarta.

"Kami (National Paralympic Committee of Indonesia Kota Yogyakarta) keluar dari KONI pada Maret 2015 sehingga belum sempat mengajukan kebutuhan anggaran untuk bonus atlet di Pekan Paralimpiade Nasional tahun ini," kata ketua National Paralympic Committee of Indonesia (NPCI) Kota Yogyakarta Widiharyanti di sela pelepasan atlet paralimpiade Kota Yogyakarta di Yogyakarta, Senin.

Meskipun belum memperoleh kepastian mengenai pemberian bonus untuk atlet paralimpiade, Widi tetap berharap agar Pemerintah Kota Yogyakarta dapat memberikan bonus kepada atlet berprestasi yang dibuktikan dengan raihan medali.

"Harapannya, bonus yang diberikan sama seperti atlet yang meraih medali saat PON, meskipun kami juga tidak tahu jumlah bonus yang mereka terima," katanya.

Pada Pekan Paralimpiade Nasional di Jawa Barat yang akan digelar 15-24 Oktober, Kota Yogyakarta mengirimkan 26 atlet yang bertanding di sembilan dari 10 cabang olahraga.

Kontingen Kota Yogyakarta menargetkan sejumlah medali emas, khususnya dari cabang olahraga panahan yang menjadi unggulan, dan dari cabang atletik serta catur.

"Untuk cabang panahan, kami menargetkan meraih empat emas, masing-masing dua emas dari nomor perorangan dan ganda campuran. Sedangkan dari atletik dan catur masing-masing satu emas," katanya.

Widi menyebut, prestasi yang ditorehkan kontingen DIY pada saat PON dengan membawa pulang medali melebihi target yang ditetapkan menjadi cambuk penyemangat bagi kontingen paralimpide Kota Yogyakarta pada kompetisi tersebut.

Sementara itu, salah satu atlet paralimpiade Kota Yogyakarta Faris Fadli yang akan turun di cabang olahraga angkat berat mengatakan optimistis mampu menyumbang medali meskipun bukan emas.

"Persiapan dilakukan cukup matang, sehingga saya optimistis mampu menampilkan yang terbaik," kata atlet tuna daksa yang akan turun di kelas 88 kilogram itu.

Ia mengatakan, pertandingan akan dilakukan dengan cara berbaring sehingga membutuhkan kekuatan bagian atas tubuh mulai dari pinggang.

(U.E013)
Pewarta :
Editor: Luqman Hakim
COPYRIGHT © ANTARA 2024