Yogyakarta (Antara) - Indonesia dinilai menjadi salah satu negara yang minim radikalisme oleh ahli-ahli agama dari Amerika Serikat, kata Utusan Khusus Presiden RI untuk Timur Tengah Alwi Shihab.
"Oleh karena itu, Indonesia dijadikan model hubungan yang harmonis antarumat beragama khususnya Islam dan Kristen oleh ahli-ahli agama dari Amerika Serikat (AS)," katanya di Islamic Center Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta, Jumat.
Pada Konferensi Internasional Agama dan Kebudayaan, Alwi mengatakan harmonisasi keberagaman agama yang terjadi di Indonesia tampaknya menarik bagi AS. Harmonisasi yang dibangun melalui dialog antarumat, edukasi tokoh-tokoh agama serta upaya pemerintah dan pihak keamanan yang tidak mentoleransi radikalisme menjadi kuncinya.
Menurut dia, isu radikalisme di Indonesia sangat kecil dibandingkan negara-negara di Arab. Di negara-negara itu, radikalisme menjadi tren yang menonjol daripada yang moderat, bahkan sampai pada tingkat ekstremisme.
"Tokoh-tokoh Kristiani dari Hartford Seminary, AS, juga berkeinginan untuk melakukan kerja sama dengan Indonesia termasuk dengan sejumlah perguruan tinggi di antaranya kerja sama Sandwich Program untuk mempelajari lebih jauh hubungan Islam dan Kristen," katanya.
Ia mengatakan Hartford Seminary merupakan universitas yang selama ini banyak mempelajari tentang Islam dan Kristen dalam rangka menciptakan hubungan yang harmonis. Universitas itu juga selalu mengeluarkan jurnal-jurnal yang terakreditasi dan berbobot tentang hubungan kedua agama selama beberapa dekade terakhir.
"Kerja sama itu juga menjadi upaya efektif dalam mempelajari kiat-kiat memantapkan hubungan antarkedua agama serta mengetahui landasan akademis dan ilmu pengetahuan dalam meningkatkan harmonisasi keduanya," kata Alwi.
Kepala Program Internasional UAD Dwi Santosa mengatakan dialog antarumat beragama dan tokoh-tokoh agama itu diharapkan dapat menciptakan kerukunan umat beragama dan mengikis radikalisme.
"Ke depan diharapkan terjalin kerja sama antara UAD dan Hartford Seminary dalam rangka ikut berperan dalam menciptakan kerukunan beragama melalui berbagai program dan kerja sama," kata Dwi.
Konferensi itu dihadiri tokoh-tokoh agama Kristen dari Hartford Seminary, anggota Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB), dan akademisi dari berbagai perguruan tinggi.
(B015)
Berita Lainnya
Rektor UAD melantik 15 kepala unit kerja dan 40 kepala bidang
Minggu, 18 Februari 2024 0:00 Wib
UAD mewisuda 2.871 lulusan
Minggu, 4 Februari 2024 1:05 Wib
UAD mengukuhkan tiga guru besar
Rabu, 31 Januari 2024 0:38 Wib
Rektor UAD melantik lima wakil rektor masa jabatan 2024-2028
Rabu, 17 Januari 2024 1:15 Wib
Muhammadiyah dan UAD gelar sosialisasi Kalender Hijriah Global Tunggal
Sabtu, 6 Januari 2024 0:41 Wib
UAD kukuhkan tiga guru besar baru
Jumat, 29 Desember 2023 1:16 Wib
Tiga prodi UAD raih sertifikasi AUN
Rabu, 20 Desember 2023 0:46 Wib
UAD peringkat pertama PTS nasional pada Pimnas Ke-36
Selasa, 5 Desember 2023 22:19 Wib