Pemkab harap petani perhatikan drainase sekeliling lahan

id drainase

Pemkab harap petani perhatikan drainase sekeliling lahan

drainase (Foto Antara/ Mamiek) (ANTARA)

Bantul (Antara Jogja) - Dinas Pertanian dan Kehutanan Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengharapkan petani setempat memperhatikan drainase atau saluran air di sekeliling lahan tanaman palawija pada musim hujan seperti ini.

"Sekarang ini tanaman harusnya padi. Namun, bagi wilayah yang tidak ada irigasi teknis bisa tanam palawija, tetapi tentu saja dengan pola drainase yang cukup baik," kata Plt. Kepala Dinas Pertanian dan Kehutanan Bantul Pulung Haryadi di Bantul, Rabu.

Menurut dia, dengan pola drainase yang baik di seputar tanaman, kemungkinan mengalami genangan air sangat kecil karena kelebihan air dapat terbuang secara maksimal.

Ia sangat menganjurkan hal itu mengingat pada musim tanam sebelumnya tidak sedikit tanaman palawija yang tergenang air setelah hujan mengguyur wilayah itu terus-menerus selama beberapa hari hingga menyebabkan gagal panen.

"Selain itu adanya got keliling, kemudian gundukan-gundukan tinggi, dan yang paling penting saya anjurkan petani untuk membuat parit di pinggir. Untuk saluran pembuang yang tidak terawat, supaya didalamkan," katanya.

Ia mengatakan bahwa pihaknya sering kali menyampaikan informasi tersebut kepada petani melalui tenaga penyuluh pertanian ataupun mantri tani dengan harapan dilaksanakan untuk menghasilkan produksi panen yang maksimal.

Sementara itu, menurut dia, pada musim tanam sebelumnya setidaknya ada sekitar 300 hektare tanaman kedelai di Bantul yang rusak akibat tergenang air sehingga membuat tanaman tidak dapat dipanen maksimal.

"Hujan kemarin ada pengaruhnya, terutama untuk kedelai, dari angan-angan kita seluas 1.000 hektare, hampir 300 hektare yang kena. Ini di luar perhitungan kami, itu karena curah hujan yang tinggi," katanya.

Selain tanaman kedelai, kata dia, hujan dengan intensitas tinggi pada musim hujan 2016 di wilayah Bantul juga memengaruhi produksi kacang tanah sebab menurut catatannya hampir 100 hektare tanaman kacang tanah yang tergenang air.

Sementara itu, menurut dia, musim tanam padi pada sekarang ini mengalami maju sekitar 1 bulan dari kondisi normal. Hal itu karena musim hujan yang datang lebih cepat sekitar sebulan.

"Sudah kami sampaikan beberapa kali terkait majunya musim tanam padi ini dan informasi tersebut harus sampai kepada petani sehingga mereka bisa menyesuaikan jenis tanaman," katanya.

KR-HRI
Pewarta :
Editor: Nusarina Yuliastuti
COPYRIGHT © ANTARA 2024