Kemenristekdikti berharap hasil penelitian dipatenkan

id uad

Kemenristekdikti berharap hasil penelitian dipatenkan

Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta (Foto Istimewa)

Yogyakarta (Antara) - Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi berharap hasil penelitian dosen, mahasiswa, dan peneliti serta inovasi teknologi pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah dipatenkan.

"Dengan demikian, hasil penelitian dan inovasi teknologi itu memiliki nilai tambah dan bermanfaat bagi masyarakat," kata Dirjen Penguatan Riset dan Pengembangan Kemenristekdikti Muhammad Dimyati di Yogyakarta, Kamis.

Di sela seminar "Lisensi dan Komersialisasi" yang diselenggarakan Universitas Ahmad Dahlan (UAD), Dimyati mengatakan hasil penelitian dan inovasi teknologi yang belum dipatenkan sangat rentan untuk ditiru oleh orang lain.

"Hal itu tentu akan merugikan penemunya. Oleh karena itu, kami mendorong dosen, mahasiswa, peneliti, dan pelaku UMKM untuk mematenkan hasil karyanya sebagai hak kekayaan intelektual (HKI)," katanya.

Menurut dia, hingga kini masih banyak hasil penelitian teknologi tepat guna dan lainnya karya dosen, mahasiswa, dan peneliti serta pelaku UMKM yang belum didaftarkan sebagai HKI.

"Padahal HKI sangat penting untuk melindungi hasil karya agar tidak ditiru orang lain tanpa seizin penemunya," kata Dimyati.

Ia mengatakan banyak keuntungan terhadap hasil penelitian yang dipatenkan seperti yang diatur dalam Undang-Undang (UU) Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta.

Keuntungan itu di antaranya hasil penelitian mendapatkan perlindungan dari pemerintah karena dilindungi oleh undang-undang dan tidak mudah ditiru orang lain.

Selain itu, peneliti juga berhak memperoleh royalti ketika ada orang lain yang menggunakan karya tersebut.

Menurut dia, untuk mendaftarkan hasil penelitian tidak rumit. Peneliti cukup mengisi formulir HKI kemudian didaftarkan ke Kemenkumham.

"Pendaftaran HKI gratis, tidak dipungut biaya. Hak paten tersebut berlaku selama 10 tahun," kata Dimyati.

(B015)
Pewarta :
Editor: Bambang Sutopo Hadi
COPYRIGHT © ANTARA 2024