Mobil listrik UII miliki kemampuan IOT

id mobil listrik UII

Mobil listrik UII miliki kemampuan IOT

Tim Ulil Albab Student Center (UASC) didampingi Dekan FTI UII Imam Djati Purnomo (kanan) (foto istimewa)

Yogyakarta (Antara) - Mobil listrik karya Tim Ulil Albab Student Center (UASC) Fakultas Teknologi Industri Universitas Islam Indonesia yang dinamai Kaliurang Unisi Generasi 2.1 memiliki kemampuan internet of things (IOT).
    
"Mobil dapat terkoneksi ke internet dan terhubung dengan semua peralatan berbasis jaringan di seluruh dunia mirip seperti skynet dalam film Terminator," kata programmer UASC Muhammad Fanriado di Yogyakarta, Jumat.
    
Dengan kemampuan itu, kata dia, mobil listrik Kaliurang Unisi Generasi 2.1 mampu menulis status facebook dan twitter dengan sendirinya, tidak ada yang mengendalikan semua aksi yang dilakukan mobil tersebut di media sosial.
    
"Semua dilakukan secara otomatis, biasanya yang sering di tweet oleh mobil itu adalah temperatur meskipun beberapa waktu terkadang suka tweet tentang kecepatan. Kami menjuluki mobil itu server berjalan," katanya.
    
Ia mengatakan, mobil listrik itu secara otomatis dapat "nge-tweet". Hampir semua kondisi mobil dilaporkan dalam cuitan tersebut mulai kecepatan atau akselerasi hingga suhu.
    
"Kami mengembangkan riset 'internet of thing'. Ini juga untuk berbagi informasi dengan tim lain karena bisa dipantau lewat Twitter," katanya.
    
Menurut dia, mobil listrik tersebut bagian dari riset tim sebagai mahasiswa. Untuk meneliti kontroler saja dibutuhkan waktu tiga tahun, dan 18 kali kontroler terbakar.
    
"Kami tidak beli jadi, tapi membeli komponen dan merakit sendiri. Kami ingin bisa membuat teknologi buatan sendiri, dan itu cita-cita kami," kata mahasiswa Program Studi Teknik Mesin FTI UII itu.
    
Dekan FTI UII Imam Djati Widodo mengatakan riset mobil listrik itu juga dipakai untuk bahan tugas akhir mahasiswa.
    
Jadi, kata dia, selain mendapatkan "soft skill" bekerja dalam kelompok, urusan studi tersebut bisa lebih mudah.
    
"Bahkan, ada riset yang berpotensi paten. Beberapa sudah kami daftarkan ke hak atas kekayaan intelektual (HAKI), salah satunya dalam pengendalian motor listrik," katanya.
    
Namun, menurut dia, urusan meriset mobil listrik oleh mahasiswa sebenarnya juga investasi jangka panjang untuk negeri ini.
    
Kelak, saat mobil listrik sudah membanjiri pasar Indonesia, anak muda bangsa ini sudah siap. Tidak akan gelagapan lagi dengan teknologi tersebut.
    
"Suatu saat pasti bisa terwujud. Pada saat itu sumber daya manusia (SDM) peneliti sudah siap," kata Imam.

(B015)
Pewarta :
Editor: Hery Sidik
COPYRIGHT © ANTARA 2024