Gunung Kidul (Antara Jogja) - Dinas Kebudayaan dan Kepariwisataan Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, menggelar Festival Karawaitan yang diikuti 18 kelompok dalam rangka mendukung perkembangan sektor pariwisata.
Kasi Pelestarian dan Pengembangan Nilai Budaya Dinas Kebudayaan dan Kepariwisataan (Disbudpar) Gunung Kidul Dwijo Winarto di Gunung Kidul, Minggu, mengatakan kegiatan berlangsung dua hari yakni Sabtu (26/11) dan Minggu (27/11) dengan jumlah peserta 18 kelompok mewakili kecamatan di Gunung Kidul.
"Peserta wajib melantunkan gending ?lelagon thiwul ayu, laras pelog pathet nem karya Ki Sadipan dan beberapa gending pilihan yang sudah disiapkan dewan juri," kata Dwijo.
Ia mengatakan peserta lomba adalah kelompok karawitan putra yang dibuktikan dengan menggunakan KTP peserta. Namun demikian, untuk waranggono tetap diperbolehkan wanita. Selain itu, untuk regenerasi, umur peserta diwajibkan maksimal 40 tahun.
"Peserta wajib berasal dari Gunung Kidul dengan menunjukkan KTP dan maksimal usia 40 tahun, tetapi kami memperbolehkan kelompok menggunakan pemain di atas 40 tahun dengan maksimal setiap kelompok empat orang," katanya.
Dwijo mengatakan tim juri yang dilibatkan Trusto dari ISI Yogyakarta, Eko Priyono SMKI Yogyakarta dan Suparmi dari SMKI Yogyakarta. Adapun kriteria penilaian permainan instrument, harmoni, tempo, laya, vocal, penampilan berupa kekompakan, sikap dan busana. Para peserta memperebutkan trofi dan uang tunai untuk juara satu Rp5 juta.?
Selain itu akan dipilih kategori perorangan yakni ?pembonang barung terbaik, penggender barung terbaik, pengendang terbaik, penggambang terbaik, dan waranggono terbaik.
"Nantinya akan dipilih lima penampil, yang akan memperoleh uang pembinaan ?Rp500 ribu. Selain itu mendapatkan tropi dan piagam," katanya.
Bupati Gunung Kidul Badingah mengatakan pemkab menaruh perhatian besar terhadap pengembangan kesenian tradisional, diantaranya kerawitan. "Saat ini, kami gencar mengembangkan kesenian tradisonal," katanya.
Dia berharap kesenian tradisional terus berkembang di Gunung Kidul, dan bisa lebih dikembangkan seiring perkembangan pariwisata. "Kesenian trasisional terus berkembang dan mampu mendukung sektor pariwisata," pinta bupati.
KR-STR
Berita Lainnya
Pengelola wisata siapkan destinasi gaet wisatawan
Rabu, 17 April 2024 15:36 Wib
Gunung Kidul, DIY, diguncang gempa
Kamis, 28 Maret 2024 19:48 Wib
Gunung Kidul gunakan Dimas Diajeng promosikan wisata
Rabu, 6 Maret 2024 9:08 Wib
PT PLN tanam 100.000 bibit di Gunung Kidul, DIY, untuk program biomassa
Rabu, 6 Maret 2024 6:05 Wib
BRIN: Atasi krisis pangan akibat iklim dengan mengotimalkan pangan lokal
Sabtu, 2 Maret 2024 9:26 Wib
Warga Gunung Kidul terdampak kekeringan, Pandawa Ganjar bawa bantuan air bersih
Minggu, 5 November 2023 14:27 Wib
DLH Gunungkidul menelusuri dugaan pencemaran limbah cair di Krakal
Minggu, 8 Oktober 2023 19:09 Wib
Mentan: Gunungkidul tidak perlu tetapkan KLB antraks
Kamis, 13 Juli 2023 21:04 Wib