Wabub Sleman ajak hilangkan diskriminasi terhadap ODHA

id hiv

Wabub Sleman ajak hilangkan diskriminasi terhadap ODHA

ilustrasi (foto antaranews.com)

Sleman (Antara Jogja) - Wakil Bupati Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Sri Muslimatun mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk menghilangkan stigma atau diskriminasi terhadap orang dengan HIV/AIDS atau ODHA.

"Ke depan tidak ada lagi stigma atau pengucilan terhadap penderita HIV dan AIDS beserta keluarganya sehingga ODHA dapat hidup berdampingan tanpa ada diskiriminasi, karena mereka tetap saudara kita yang membutuhkan bantuan dan dukungan untuk tetap dapat produktif dalam menjalani kehidupan?, kata Muslimatun pada Peringatan Hari AIDS Sedunia di Sleman, Kamis.

Menurut dia, situasi kasus HIV dan AIDS di Kabupaten Sleman sampai Maret 2016 secara kumulatif sebanyak 766 kasus dari 3.334 kasus yang ada di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

"Faktor risiko tertinggi berasal dari heteroseksual, disusul dengan homoseksual dan pengguna narkoba suntik. Sedangkan dari kelompok umur yang paling rentan pada kelompok umur 20 hingga 29 tahun," katanya.

Ia mengatakan berbagai upaya penanggulangan dan pencegahan penyebaran HIV dan AIDS di Sleman telah dilakukan, baik oleh SKPD terkait, lembaga swasta, LSM, maupun oleh masyarakat dan komunitas.

"Pencegahan tersebut di antaranya dilakukan dengan melatih petugas di 25 puskesmas di Kabupaten Sleman untuk bisa melakukan screening HIV," katanya.

Selain itu, kata dia, Pemkab Sleman juga mendorong terselenggaranya layanan HIV - IMS secara komprehensif berkesinambungan (LKB), setup RSUD Sleman untuk bisa memberikan layanan Care Support and Treatment bagi pasien HIV.

"Kami juga mendorong pembentukan warga peduli AIDS (WPA) yang hingga saat ini sudah ada di 12 desa, membentuk desa sadar HIV, serta peningkatan peran pokja lokasi," katanya.

Sri Muslimatun mengatakan, bahwa HIV dan AIDS merupakan permasalahan global yang tidak hanya tengah dihadapi oleh bangsa Indonesia melainkan juga tengah dihadapi seluruh bangsa di dunia. Indonesia termasuk kedalam salah satu negara di Asia yang dilaporkan mengalami percepatan.

"Sejak pertama kali ditemukan pada 1987 tercatat sudah 340 Kabupaten Kota atau sebesar 85 persen dari total Kabupaten/Kota melaporkan adanya kasus HIV dan AIDS, termasuk Kabupaten Sleman," katanya.

Sementara Komandan Kodim 0732 Sleman Letkol Arm Djoko Sudjarwo selaku ketua panitia menyampaikan bahwa ada ?beberapa kegiatan yang dilakukan dalam Peringatan Hari AIDS sedunia Kabupaten Sleman, antara lain lomba cerdas cermat tentang HIV-AIDS antar-SKPD dan TNI-Polri, sosialisasi, VCT, serta donor darah.

"Tujuan peringatan Hari AIDS sedunia yang mengusung tema `Mari Berubah, Masa Depan Gemilang tanpa Penularan HIV` untuk menumbuh kembangkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pemahaman tentang bahaya HIV AIDS yang saat ini telah menyebar diseluruh penjuru dunia," katanya
V001
Pewarta :
Editor: Victorianus Sat Pranyoto
COPYRIGHT © ANTARA 2024