Produktivitas cetak sawah baru Donomulyo 8,3 ton/hektare

id sawah

Produktivitas cetak sawah baru Donomulyo 8,3 ton/hektare

panen (istimewa)

Kulon Progo (Antara) - Produktivitas lahan cetak sawah baru seluas 34 hektare di Desa Donomulyo, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, meningkat dari 7,6 ton per hektare menjadi 8,3 ton gabah kering panen per hektare.

Ketua Kelompok Tani Donomulyo Gimo di Kulon Progo, Rabu, mengatakan petani sudah menanam dua kali di lahan sawah baru ini, hasilnya cukup bagus.

"Panen pertama hasilnya kurang maksimal karena tingkat kesuburan tanah kurang, sekarang kesuburannya sudah bagus dan hasil panen juga bagus," kata Gimo.

Ia mengatakan kendala utama lahan sawah baru ini adalah pengairan. Saluran irigasi belum maksimal dan masih mengandalkan air hujan. Ia berharap pemkab segera membangun saluran irigasi.

"Kami menunggu realisasi pembangunan infrastruktur pengairan irigasi Donomulyo. Kalau tidak segera teralisasi, akan mempengaruhi produksi padi di lahan baru ini," katanya.

Petugas Distan DIY Suprih mengatakan potensi cetak sawah di Kulon Progo ada 400 hektare, tapi terkendala infrastruktur irigasi. Dari potensi tersebut disetujui baru 50 hektare, dan sisanya dicetak secara bertahap.

"Proyek bandara di Kulon Progo akan berdampak pada alih fungsi lahan. Sehingga, pemkab harus bekerja keras untuk cetak sawah baru," kata dia.

Terkait permohonan pembangunan irigasi, Suprih minta GP3A Sekar Mulyo mengajukan proposal usulan pembangunan saluran irigasi.

"Pengairan itu sangat penting dan menjadi hal utama untuk pertanian. P3A jangan takut membuat usulan dan diajukan ke Dispertan Kulon Progo. Proposal tidak hanya manual, tapi juga e-proposal. Sehingga usulan kelompok ada dan SKPD terkait juga ada. Proposal dipelajari provinsi dan pusat," kata dia.

Dandim 0731 Kulon Progo Letkol Teguh Tri Prihanto Usman mengatakan berdasarkan hasil rapat di pusat, wilayah DIY, khususnya Kulon Progo, lahan pertanian masuk rapor hitam. Program cetak sawah ini, banyak kalangan yang meragukan. Di lapangan, program berjalan dengan baik.

"Hasilnya bisa kita lihat bersama hasilnya luar biasa," kata Teguh.

(KR-STR)