BPBD Bantul simulasikan gempa bumi akibatkan Tsunami

id tsunami

BPBD Bantul simulasikan gempa bumi akibatkan Tsunami

ilustrasi, simulasi lapangan bencana tsunami (Foto ANTARA/Mamiek)

Bantul, (Antara Jogja) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta bersama stakeholder terkait menggelar simulasi gempa bumi yang mengakibatkan gelombang tsunami di perairan Pantai Parangtritis.

"Simulasi ini untuk bertujuan meningkatkan kesiapsiagaan dan kewaspadaan masyarakat dan para pemangku kepentingan untuk siap sewaktu-waktu jika bencana terjadi," kata Kepala BPBD Bantul Dwi Daryanto disela simulasi di Pantai Parangtritis, Bantul, Rabu.

Menurut dia, gempa bumi tektonik berukuran 7,5 Skala Richter (SR) tersebut disimulasikan terjadi pada Rabu (21/12) sekitar pukul 10.00 WIB yang berpusat di laut selatan Pantai Parangtritis Bantul sehingga berpotensi tsunami.

Ia mengatakan, setelah 20 menit pascagempa bumi terjadi, disimulasikan muncul gelombang tsunami dengan ketinggian sekitar 15 meter yang menerjang wilayah pesisir Bantul dan menerjang pemukiman penduduk yang ada di daerah itu.

"Gempa dengan tsunami ada waktu sekitar 20 menit sebelum air datang. Dan masyarakat sudah paham tanpa menunggu komando sudah melakukan kegiatan evakuasi mandiri, karena tahu setelah gempa besar terjadi tsunami," katanya.

Menurut dia, dalam simulasi tersebut masyarakat pesisir dibantu dengan jajaran Polairud, Angkatan Laut, Polsek, Koramil serta Tim SAR serta forum pengurangan risiko bencana membantu evakuasi warga ke tempat yang lebih tinggi.

"Simultan dengan kejadian itu BPBD menyampaikan melalui sistem peringatan dini, kalau terjadi gempa besar masyarakat segera menjauh dari bibir pantai. Mereka dibantu menuju tempat evakuasi yang lebih tinggi yaitu di atas bukit," katanya.

Dwi Daryanto mengatakan, simulasi gempa bumi yang mengakibatkan tsunami itu melibatkan sekitar 2000 an orang baik masyarakat yang ada di pesisir maupun pemangkau kepentingan serta elemen yang terkait dengan kebencanaan.

Dalam simulasi bencana tersebut juga ada korban meninggal sebanyak 150 orang, luka berat sekitar 75 orang dan luka ringan berjumlah 200 orang yang tersebar di sebelas dusun wilayan pesisir Bantul itu.

"Bantul salah satu wilayah yang berpotensi terjadi gempa bumi dan potensi tsunami. Jadi harapannya masyarakat serta seluruh jajaran pemangku kepentingan sudah paham apa yang harus dilakukan," katanya.***4***

(KR-HRI)

Pewarta :
Editor: Victorianus Sat Pranyoto
COPYRIGHT © ANTARA 2024