Pemerintah prioritaskan produksi pangan untuk kurangi impor

id ketahanan pangan

Pemerintah prioritaskan produksi pangan untuk kurangi impor

Singkong bisa dijadikan pilihan untuk diversifikasi pangan (Foto antarafoto.com) (antarafoto.com)

Jakarta (Antara Jogja) - Pemerintah melalui Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) memprioritaskan peningkatan produksi pangan dalam negeri untuk mengurangi impor komoditas pangan.

"Pemerintah menetapkan prioritas produksi pangan dalam negeri, sehingga akan mengurangi ketergantungan terhadap komoditas yang berasal dari impor," ujar Direktur Pertanian Bappenas Sriyanti saat dihubungi di Jakarta, Minggu.

Ia mengatakan, pemerintah menempatkan impor sebagai pilihan terakhir apabila sumberdaya dalam negeri benar-benar tidak mampu memenuhi kebutuhan pangan.

"Apalagi dengan sumberdaya yang terbatas, seperti teknis budi daya, dan alokasi pendanaan pembangunan, maka pilihan impor hanya ditujukan untuk beberapa komoditas pangan yang memungkinkan dipenuhi dari impor. Jadi tidak semuanya diimpor," tegas Sriyanti.

Menurut dia, impor adalah salah satu instrumen perdagangan di dalam memperkuat ketersediaan pangan apabila kemampuan produksi dalam negeri tidak mencukupi, sehingga diharapkan akan tercipta stabilitas pasokan dan harga serta kualitas konsumsi penduduk yang baik.

Penentuan impor, katanya, harus didasarkan kepada pertimbangan politis seperti perlindungan petani produsen dalam negeri dan ekonomis yaitu soal efisiensi dan efektivitas terhadap stabilitas pasokan dan harga.

Di dalam pengambilan keputusan impor, pemerintah melibatkan stakeholder terkait yang secara berdaulat mempertimbangkan kedua aspek tersebut, ucapnya.

"Adapun besaran impor bersifat `temporary` dan ditentukan berdasarkan perhitungan kebutuhan pada tahun berjalan. Intinya, upaya mengurangi impor dilakukan dengan memprioritaskan produksi dalam negeri lebih dahulu secara optimal," papar Sriyanti.

(KR-RHN)