Pelaku Jip Wisata Merapi utamakan keamanan wisatawan

id Pelaku Jip Wisata Merapi utamakan keamanan wisatawan

Pelaku Jip Wisata Merapi utamakan keamanan wisatawan

ilustrasi objek wisata erupsi Merapi di Sleman (Foto Antara)

Sleman, (Antara Jogja) - Pelaku jip wisata lereng Gunung Merapi di Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta mengutamakan keselamatan wisatawan saat melintasi aliran Sungai Kuning yang berhulu Gunung Merapi pada musim hujan ini.

"Kemanan wisatawan tetap menjadi prioritas kami, selain di dukung peralatan keselamatan memadai, kami juga terus memantau perkembangan cuaca pada musim hujan ini," kata Ketua II Asosiasi Jip Wisata Lereng Merapi (AJWLM) Bambang Sugeng di Sleman, Sabtu.

Menurut dia, salah satu jalur jip wisata adalah melintasi aliran Sungai Kuning yang memicu andrenalin para wisatawan, namun sungai ini juga cukup berbahaya pada musim hujan karena merupakan jalur aliran banjir lahar Merapi.

"Namun sebagian besar pelaku jip wisata ini merupakan anggota SAR atau relawan bencana, sehingga mereka juga saling berkomunikasi dalam memantau perkembangan di puncak Merapi, termasuk jika ada potensi bajir lahar dingin," katanya.

Ia mengatakan para pelaku wisata ini sudah satu komando dan setiap perkembangan yang dinilai membahayakan wisatawan akan langsung diinformasikan ke seluruh anggota.

"Jadi baik yang sedang ada di trek maupun yang sedang `standby` selalu saling mendukung," katanya.

Bambang mengatakan, pada akhir pekan ini diperkirakan jumlah wisatawan yang menggunakan jasa jip wisata masih akan tinggi setelah liburan tahun baru pekan lalu.

"Ada beberapa sekolah yang masuknya baru Senin 9 Januari, jadi akhir pekan ini kemungkinan wisatawan masih cukup tinggi," katanya.

Ia mengatakan pada libur Natal dan tahun baru lalu, jip wisata lereng Merapi cukup banyak peminatnya dan seluruh anggota semua mendapat tamu atau wisatawan.

"Rata-rata satu anggota bisa sampai empat kali membawa tamu menyusuri rute `Lava Tour` Merapi," katanya.

Paket dalaam `lava tour` Merapi tersebut ada tiga paket, yaitu paket "short" dengan mengungjungi empat titik antara lain bekas Padukuhan Petung korban erupsi Gunung Merapi, padukuhan Jambu yang terdapat batu Allien.

"Paket short dengan jarak tempuh pergi-pulang (PP) sekitar 30 Km dan lama tempuh sekitar tiga jam," katanya.

Ia mengatakan kemudian paket medium jarak tempuh PP saekitar 34 Km dan bisa ditempuh dengan waktu sekitar 3,5 jam dengan mengunjungi lima titik wisata.

"Sementara untuk paket `long` obyek yang dikunjungi lebih lengkap termasuk makam Mbah Marijan yang lokasinya di Glagaharjo Cangkringan, jarak tempuhnya PP sekitar 40 Km dengan durasi waktu saekitar empat jam," katanya.

Ia mengatakan wisatawan akan disuguhi dan menikmati indahnya susuran Sungai Kuning dan bekas erupsi merapi yang tersebar di wilayah Kecamatan Cangkringan.

"Wisatawan juga bisa belanja dan menikmati kuliner khas Pakem dan Cangkringan, pendeknya wisatawan akan dibuat puas dengan keramahan khas pedesaan," katanya.

(U.V001)
Pewarta :
Editor: Luqman Hakim
COPYRIGHT © ANTARA 2024