BPBD Sleman fasilitasi bantuan korban angin kencang

id kepala bpbd sleman

BPBD Sleman fasilitasi bantuan korban angin kencang

Pelaksana Kepala BPBD Kabupaten Sleman Joko Supriyanto. (Foto Dok Humas Sleman)

Sleman, (Antara Jogja) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta membantu memfasilitasi bantuan bagi para korban bencana angin kencang yang tiga kali melanda wilayah setempat dalam sepekan ini.

"Kami membantu memfasilitasi korban bencana angin kencang yang terjadi di sebagian wilayah Kabupaten Sleman pada 4, 5 dan 9 Januari 2017. Baik itu santunan bagi korban meninggal dunia, bantuan biaya pengobatan bagi korban luka maupun bantuan renovasi bagi rumah warga yang rusak," kata Pelaksana Kepala BPBD Kabupaten Sleman Joko Supriyanto, Kamis.

Menurut dia, bencana angin kencang tersebut mengakibatkan kerugian materiil senilai Rp383.670.000 dan satu orang meninggal dunia atas nama Paulus Suwandi (65) warga Sumberan, Sumberagung, Moyudan, Sleman akibat tertimpa joglo saat angin kencang melanda wilayah Moyudan Rabu (4/1).

"Bencana angin kencang yang terjadi juga mengakibatkan 327 rumah rusak dengan rincian 264 rusak ringan, 50 rusak sedang, dan 13 rusak berat. Selain itu angin kencang juga mengakibatkan 455 pohon tumbang dan rusaknya lima fasilitas umum, enam fasilitas pendidikan, tiga fasilitas ibadah, tiga tempat usaha, serta tujuh kandang ternak," katanya.

Ia mengatakan, rumah rusak akan diberikan bantuan maksimal Rp12 juta dan besarannya akan ditentukan oleh tim verifikasi sesuai tingkat kerusakannya. Sedangkan untuk korban meninggal akan diberikan santunan uang duka kepada ahli waris sebesar Rp10 juta Rupiah dan untuk korban luka ringan maupun berat akan ditanggung biaya pengobatannya.

"Kebijakan BPBD pada situasi kedaruratan cuaca ekstrim salah satunya adalah memprioritaskan penyelamatan jiwa masyarakat yang terdampak langsung bencana dengan menyiapkan Tim Reaksi Cepat (TRC) untuk penyelamatan didukung dengan `Sleman Emergency Service` (SES)," katanya.

Joko mengatakan, verifikasi rumah rusak ini nantinya akan melibatkan Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan, camat dan kepala desa untuk menentukan tingkat kerusakannya dan besaran bantuan yang akan diberikan.

"Sedangkan untuk bantuan biaya perawatan atau pengobatan bagi korban luka aka melibatkan tim dari Dinas Kesehatan. Bantuan biaya pengobatan ini hanya diberikan bagi korban yang belum memiliki jaminan kesehatan dari BPJS Kesehatan," katanya.

Ia menggatakan, setelah semua data terverifikasi nantinya yang akan membayarkan klaim BPBD Kabupaten Sleman.

"Dana untuk bantuan korban bencana ini telah disebutkan oleh Bupati Sleman tidak terbatas, anggaran diambilkan dari pos anggaran Dana Sosial Tidak Direncanakan," katanya.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Sleman Purwanto menyampaikan bahwa pihaknya berencana mengganti seluruh pohon yang tumbang dengan pohon baru.

"Kami telah berkoordinasi dengan Fakultas Kehutanan UGM Yogyakarta untuk pemilihan pohon yang cocok dan memiliki akar yang kuat sebagai pengganti. Saat ini pembersihan dan evakuasi pohon yang tumbang masih terus berlangsung," katanya.***4***

(V001)

Pewarta :
Editor: Victorianus Sat Pranyoto
COPYRIGHT © ANTARA 2024