Dinas: industri Piyungan diharapkan berdayakan pengusaha kecil

id Dinas: industri Piyungan diharapkan berdayakan pengusaha kecil

Dinas: industri Piyungan diharapkan berdayakan pengusaha kecil

Salah satu produk UKM Daerah Istimewa Yogyakarta (Foto antarafoto.com) (antarafoto.com)

Bantul, (Antara Jogja) - Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah dan Perindustrian Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta mengharapkan Kawasan Industri Piyungan yang saat ini sedang dibangun dapat memberdayakan pengusaha industri kecil daerah ini.

"Memang sejak awal adanya Kawasan Industri Piyungan supaya ada semacam keberpihakan, salah satunya pemberdayaan industri kecil," kata Kepala Dinas Koperasi UKM dan Perindustrian Bantul Sulistiyanta di Bantul, Minggu.

Menurut dia, kawasan industri di Desa Srimulyo dan Sitimulyo Kecamatan Piyungan saat ini sedang dikembangkan pemkab dengan menggandeng salah satu investor yaitu Yogyakarta Isti Parama (YIP), selaku pengelola Kawasan Industri Piyungan.

Ia mengatakan, pemberdayaan industri kecil di Bantul sejak awal dirancang agar dapat bersinergi dengan adanya kawasan industri tersebut, baik berupa penyediaan lahan maupun melalui kemitraan antarpengusaha.

"Penyediaan itu nantinya untuk usaha mikro kecil, dan yang kita upayakan industri kecil berbasis kreativitas dan produknya berorientasi ekspor. Dan justru yang akan melakukan pendataan industri kecil dari mereka," katanya.

Terkait jenis industri kreatif pada sektor apa yang nanti difasilitasi di Kawasan Industri Piyungan, Sulistiyanta mengatakan tidak harus secara spesifik, namun produk industri yang punya pangsa pasar di luar negeri untuk meningkatkan volume penjualan.

"Paling tidak mereka sudah punya jaringan pemasaran ke luar negeri, misalnya Amerika. Tidak hanya kerajinan, namun makanan. Dan di Bantul industri kreatif yang sudah punya jaringan pemasaran banyak," katanya.

Menurut dia, total industri kecil kreatif di Bantul sampai akhir 2016 secara unit sekitar tujuh ribuan industri, dari jumlah tersebut yang produk industrinya sudah orientasi ekspor mencapai 50 persen lebih.

Ia mengatakan, industri kecil kreatif di Bantul yang produknya punya pangsa pasar ke luar negeri di antaranya industri kerajinan kulit, batik, kayu di luar permebelan, serta industri kreatif di sektor fasion misalnya sepatu, topi dan tas.

"Semua industri kreatif bisa diakomodir, terlebih yang punya pasar ekspor. Kami harap kualitas produk industri makin memenuhi syarat, karena kalau ekspor itu ada standarnya, misalnya produk harus bagaimana, kemasan bagaimana," katanya.

(T.KR-HRI)