SMAN 2 Bantul ditetapkan Sekolah Siaga Bencana

id sekolah siaga bencana

Bantul (Antara Jogja) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, menetapkan dan meresmikan Sekolah Menengah Atas Negeri 2 Bantul sebagai Sekolah Siaga Bencana.

Peresmian SMAN 2 Bantul sebagai Sekolah Siaga Bencana itu diawali dengan kegiatan simulasi gempa bumi berkekuatan 6,5 Skala Richter beserta penanganan korban bencananya yang diikuti ratusan siswa SMA tersebut, Selasa.

Kepala SMAN 2 Bantul Isdarmoko dalam sambutannya mengatakan, sekolah yang mempunyai predikat sebagai sekolah adiwiyata ini juga mempunyai program unggulan yaitu Sekolah Siaga Bencana.

"Program ini bertujuan untuk menyadarkan para siswa, bahwa bencana alam seperti gempa jangan disikapi dengan penuh ketakutan semata akan tetapi bisa disikapi dengan bijak, bahwa bencana adalah kuasa Tuhan," katanya.

Menurut dia, program Sekolah Siaga Bencana ini merupakan aset lebih dari yang dimiliki sekolah ini, dimana para siswa semakin sadar potensi gempa bumi yang sewaktu-waktu bisa terjadi dan bisa meminimalisir terjadinya korban jiwa dan harta benda.

"Kami harapkan juga sekolah-sekolah di Kabupaten Bantul bisa mengadopsi Program Sekolah Siaga Bencana ini," kata Isdarmoko.

Selain dihadiri Bupati Bantul Suharsono, peresmian Sekolah Siaga Bencana juga dihadiri Kepala BPBD Bantul Dwi Daryanto, pejabat satuan kerja perangkat daerah (SKPD) terkait serta para guru SMAN 2 Bantul.

Bupati Bantul Suharsono mengatakan, siaga bencana sebagai tindakan preventif untuk meminimalkan dampak terjadinya bencana alam yang mungkin terjadi merupakan investasi jangka panjang bagi kesejahteraan semua lapisan masyarakat.

Bupati mengatakan, perlu diketahui bersama bahwa negara Indonesia adalah negara yang berada di daerah rawan bencana, sehingga berbagai pihak perlu meningkatkan kemampuan dalam menyikapi dan menghadapi ketika bencana itu terjadi.

"Salah satu cara yang efektif untuk meningkatkan pengetahuan, pemahaman dan keterampilan menyikapi hal itu adalah diajarkannya pendidikan kebencanaan di sekolah-sekolah," katanya.

Oleh sebab itu, kata Bupati, pelatihan untuk kesiapsiagaan menghadapi bencana perlu terus dilakukan secara kontinyu dan berkesinambungan, dan menjadi agenda penting bersama untuk dilakukan para pemangku kepentingan dan masyarakat,

"Pendidikan kebencanaan yang ditanamkan sejak dini merupakan hal penting dalam pengurangan risiko bencana, apalagi anak didik merupakan kelompok rentan terhadap bencana. Sekolah Siaga Bencana ini jadi salah satu solusi," katanya. (KR - HRI)