Bantul bentuk empat sekolah siaga bencana 2017

id Bantul bentuk empat sekolah siaga bencana 2017

Bantul bentuk empat sekolah siaga bencana 2017

Ilustrasi (Foto ANTARA/Dok) (Dok ANTARA)

Bantul, (Antara Jogja) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, pada tahun 2017 akan membentuk empat sekolah siaga bencana.

"Keempat sekolah itu adalah SMAN 2 Bantul, SMK Kelautan Sanden, SMP Pandak, dan SMP di Trirenggo," kata Kepala Pelaksana BPBD Bantul Dwi Daryanto di Bantul, Rabu.

Menurut dia, pembentukan sekolah siaga bencana sudah diawali di SMAN 2 Bantul yang diresmikan oleh Bupati Bantul Suharsono pada Selasa (31/1) lalu, dan selanjutnya menyusul SMK Kelautan Sanden dalam waktu dekat ini.

Ia mengatakan, untuk membentuk sekolah siaga bencana itu, pada tahun anggaran 2017 BPBD Bantul menganggarkan sekitar Rp300 juta. Meski dinilai anggarannya minim, namun instansinya akan mengoptimalkan dana itu.

"Pembentukan sekolah siaga bencana setiap sekolah itu anggarannya Rp75 juta. Tetapi, inilah keunikan Bantul, dan meski biaya kecil tetapi akan kami maksimalkan," katanya.

Apalagi, menurut dia, untuk membentuk sekolah siaga bencana prosesnya panjang, tidak hanya sekadar peluncuran saja, akan tetapi ada pelatihan pelatihan dan sosialisasi serta pembelajaran tentang kebencanaan.

"Kemudian ada fasilitasi ke sekolah, kami sediakan tenaga kalau sekolah ada kegiatan simulasi dan sebagainya. Ini untuk membangkitkan teman-teman di sekolah agar dalam kegiatan pelatihan ada arah yan jelas," katanya.

Dwi Daryanto mengatakan, pembentukan sekolah siaga bencana sangat penting, sebab Bantul merupakan suatu wilayah yang rawan terjadi berbagai macam bencana, bahkan hampir semua bencana misalnya gempa, banjir dan tanah longsor berpotensi di Bantul.

Dengan demikian, kata dia, minimal seluruh siswa paham apa yang harus dilakukan ketika terjadi bencana, dan bisa meminimalisasi korban apabila kejadian itu terjadi pada saat jam belajar mengajar di sekolah.

"Selain empat sekolah siaga bencana di Bantul, rencananya dari BPBD DIY membentuk dua sekolah. Jadi totalnya ada ada enam. Yang dua sekolah dari DIY itu SMP Dlingo dan Imogiri," katanya.



(T.KR-HRI)