Bantul gandeng BPTP kembangkan benih kedelai

id kedelai

Bantul gandeng BPTP kembangkan benih kedelai

Tanaman kedelai (antaranews.com)

Bantul (Antara) - Dinas Pertanian, Pangan, Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengandeng Balai Pengkajian dan Teknologi Pertanian untuk mengembangkan benih kedelai dengan ukuran lebih besar dibanding benih lokal.

"Tahun ini kami akan tanam kedelai varietas yang besar. Benih itu hasil dari beberapa penelitian di BPTP yang akan kami kembangkan," kata Kepala Dinas Pertanian, Pangan, Kelautan dan Perikanan Bantul Pulung Haryadi di Bantul, Minggu.

Menurut dia, pengembangan benih kedelai dengan hasil biji kedelai yang lebih besar dibanding benih lokal yang selama ini ditanam petani setempat itu guna menangkap peluang pasar komoditas palawija sebagai bahan baku makanan tersebut.

Apalagi, kata dia, saat ini para produsen tempe maupun tahu lebih senang memilih biji kedelai dengan ukuran lebih besar sebagai bahan baku membuat makanan itu, karena berbagai pertimbangan, di antaranya biaya produksi.

"Walaupun tidak sebesar biji kedelai impor, namun lebih besar sedikit daripada lokal, kedelai dengan ukuran lebih besar ini yang jadi kegemaran perajin tempe tahu. Dan kami belum punya varietas seperti yang dikendaki perajin," katanya.

Pulung juga mengatakan, berdasarkan hasil survei di lapangan permintaan dari masyarakat konsumen itu juga menghendaki biji kedelai dengan bobot lebih berat, karena selain lebih mudah diolah juga butuhnya tidak banyak.

"Pertimbangannya biaya produksi lebih murah, misalnya membuat tempe kalau biji kedelainya kecil kan butuh banyak, misalnya 20 biji, tetapi kalau yang besar cukup hanya 10 biji," katanya.

Selain itu, kata dia, keuntungan memanen kedelai dengan biji besar bisa meningkatkan pendapatan petani, sebab kedelai yang dijual lebih berat meskipun jumlahnya lebih sedikit dari biji kedelai yang kecil-kecil.

Pulung mengatakan, di Bantul terdapat lahan pertanian seluas lima ribuan hektare yang punya potensi ditanami tanaman palawija, termasuk kedelai, namun untuk tahun ini benih kedelai varietas baru diupayakan menyasar lahan 500 hektare.

"Untuk lokasi-lokasinya belum tahu, kami baru mau ke lapangan cari lokasi mana kira-kira yang bagus, kemudian melihat kesanggupan petani. Mereka nanti akan kami bantu benihnya," katanya.

(KR-HRI)