Yogyakarta (Antara Jogja) - Kebun Plasma Nutfah Pisang Yogyakarta yang memiliki koleksi 346 kultivar pisang akan dikembangkan menjadi agrowisata dengan tidak menghilangkan fungsi utamanya sebagai tempat pelestarian dan pengembangan benih pisang.
"Mimpi besarnya adalah mengembangkan lokasi ini menjadi agrowisata karena potensi yang ada cukup memadai," kata Kepala Bidang Pertanian Dinas Pertanian dan Pangan Kota Yogyakarta Imam Nurwahid di Yogyakarta, Minggu.
Menurut dia, pengembangan Kebun Plasma Nutfah Pisang Yogyakarta menjadi agrowisata adalah bagian dari pelaksanaan fungsi pelayanan kepada masyarakat.
"Dengan menjadi agrowisata, kami tetap bisa melakukan pelestarian, pengembangan benih sekaligus memberikan edukasi kepada masyarakat. Seluruh fungsi tersebut akan menjadi maksimal, jika bisa dinikmati oleh masyarakat dalam bentuk pelayanan," katanya.
Namun demikian, lanjut Imam, untuk merealisasikannya diperlukan usaha keras, di antaranya melengkapi fasilitas, sarana dan prasarana pendukung termasuk menata sumber daya manusia (SDM) yang mengelola. Kebun Plasma Nutfah Pisang Yogyakarta diklaim sebagai kebun pisang paling lengkap se-Asia Tenggara itu.
"Misalnya saja, menata kebun agar pengunjung yang datang nyaman, atau melengkapi dengan beragam permainan bertema pisang karena selama ini sebagian pengunjung adalah pelajar," kata Imam.
Ia berharap, pengembangan awal Kebun Plasma Nutfah Pisang Yogyakarta sebagai agrowisata bisa dimulai pada 2018. "Sebenarnya, keinginan ini sudah cukup lama, tetapi realisasinya belum maksimal," katanya.
Selain memiliki koleksi berbagai pisang yang biasanya dikonsumsi masyarakat seperti pisang raja, dan ambon, kebun tersebut juga memiliki koleksi pisang yang jarang diketahui masyarakat seperti pisang raja seribu, pisang sangga buwana, dan pisang jarum dari Papua.
"Kami pun sudah mengantongi sertifikasi untuk benih pisang raja bagus," kata Imam. Pengembangan benih di kebun plasma dilakukan secara alami dan dengan pengembangan kultur jaringan.
Selain produk pisang, kebun juga memproduksi berbagai makanan olahan dari pisang seperti keripik dan sirup.
Ia pun berharap, keberadaan Kebun Plasma Nutfah Pisang Yogyakarta seluas dua hektare tersebut juga bisa membantu pelestarian luas lahan pertanian di Kota Yogyakarta yang semakin berkurang dari tahun ke tahun.
Luas lahan pertanian di Kota Yogyakarta saat ini sekitar 61 hektare dan hanya berada di lima dari 14 kecamatan yaitu Kotegede, Mergangsan, Umbulharjo, Tegalrejo dan Mantrijeron.
(E013)
Berita Lainnya
BRIN: Atasi krisis pangan akibat iklim dengan mengotimalkan pangan lokal
Sabtu, 2 Maret 2024 9:26 Wib
Kabareskrim : Pabrik keripik pisang narkoba sudah berjalan sebulan
Jumat, 3 November 2023 18:59 Wib
Bareskrim Polri bongkar narkoba dalam cairan "happy water" dan keripik pisang
Jumat, 3 November 2023 13:21 Wib
300 jenis pisang lokal tumbuh di Indonesia
Jumat, 6 Oktober 2023 6:42 Wib
Jelang konser, Taeyeon santap pisang
Minggu, 23 Juli 2023 2:33 Wib
Ini cenderamata pohon pisang dari Yogyakarta
Minggu, 27 November 2022 16:16 Wib
Yogyakarta mengembangkan pertanian perkotaan sebagai pusat benih
Jumat, 18 November 2022 17:35 Wib
Dukung kampung buah, petani tanam puluhan ribu pohon pisang
Senin, 7 November 2022 5:23 Wib