UMY promosikan wisata Gua Jepang melalui permainan

id gue jepang

UMY promosikan wisata Gua Jepang melalui permainan

Gua Jepang di Bantul (www.tembi.net)

Bantul (Antara) - Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Universitas Muhammadiyah Yogyakarta mempromosikan objek wisata Gua Jepang di Desa Seloharjo Pundong, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, melalui permainan dalam "personal computer" dan android.

Ketua Kuliah Kerja Nyata (KKN) UMY yang bertugas di Dusun Ngreco, Desa Seloharjo, Diky Rizky Ramadhan di Bantul, Rabu, mengatakan game berjudul Gua 1 yang berlatar Gua Jepang dibuat sepuluh mahasiswa angkatan 2013 yang tergabung dalam KKN 079.

"Gua 1 merupakan game bergenre survival, berlatar Goa Jepang. Ceritanya tentang seorang mahasiswa UMY yang melewati Seloharjo dan menemukan sebuah gua, kemudian ada kekuatan gaib yang membawa dia ke masa lalu, ada ratusan tentara Jepang di situ," katanya.

Ia mengatakan pembuatan permainan itu dikerjakan oleh satu mahasiswa dari jurusan Teknik Informatika universitas swasta tersebut, sedangkan sembilan mahasiswa lainnya bertugas mencari data yang dibutuhkan dalam permainan melalui pengecekan lapangan dan observasi.

"Melalui data sejarah yang berhasil kami kumpulkan, Gua Jepang merupakan bunker atau tempat perlindungan yang digunakan Jepang pada Perang Dunia II. Selain itu digunakan untuk sarana militer dan mengintai," katanya.

Menurut dia, di objek wisata Gua Jepang ada 19 gua yang berbeda dan fungsi yang beragam, dan rencananya permainan ini akan ditawarkan kepada pengelola wisata secara langsung untuk dapat digunakan sebagai sarana promosi Kampung Wisata Surocolo.

"Kami telah menghubungi Kelompok Sadar Wisata, kami tengah berusaha meminta dukungan Kecamatan Pundong untuk mempromosikan permainan ini," katanya.

Sementara itu, Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Surocolo, Kampung Wisata yang memiliki beberapa objek wisata, salah satunya Gua Jepang, Rutijo mengatakan dengan permainan yang dikembangkan mahasiswa UMY ini diharapkan bisa membantu promosi objek wisata.

"Kami memang menyasar wisatawan dari kalangan umum untuk mengenalkan wisata ini sehingga dengan adanya game ini kami bisa terbantu menyasar wisatawan dari anak-anak maupun anak muda," katanya.

(KR-HRI)