Pemkab Kulon Progo antisipasi kenaikan TDLl nonsubsidi

id TDL

Kulon Progo (Antara Jogja) - Pemerintah Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengantisipasi tingkat inflasi akibat dampak kenaikan tarif dasar listrik 900 VA nonsubsidi yang diberlakukan sejak Januari hingga Maret 2017 sebesar 30 persen.

Kepala Bidang Perekonomian Setda Kulon Progo Nur Wahyudi di Kulon Progo, Kamis, mengatakan kenaikan tarif dasar listrik (TDL) 900 VA nonsubsidi mulai berdampak terhadap inflasi di Kulon Progo.

"Kami belum mendapat angka laju inflasi dari Badan Pusat Statistis (BPS) DIY. Tapi, dampak kenaikan TDL sudah dirasakan oleh masyarakat," kata Nur Wahyudi.

Ia mengatakan konsumen TDL 900 VA nonsubsidi adalah masyarakat Kulon Progo kelas menengah atau usaha kecil sehingga kenaikan TDL 900 VA nonsubsidi akan berdampak sekali.

"Kami mengantisipasi dampak lanju inflasi dan kemampuab masyarakat. Kami juga berusaha supaya usaha kecil di Kulon Progo terkena dampak kenaikan TDL," kata dia.

Nur Wahyudi mengimbau kepada masyarakat untuk mematikan listrik yang tidak terpakai dan melakukan efisiensi energi listrik.

"Matikan lampu pada siang hari dan melakukan gerakan penghematan listrik," katanya.

Salah satu pelaku usaha kecil Kecamatan Sentolo Yati mengatakan dirinya sangat kaget dengan kenaikan TDL hingga 30 persen. Setiap minggu saya beli listrik pulsa sebesar Rp50 ribu, sekarang hanya bisa untuk tiga sampai empat hari.

"Saya usaha es lilin, sehingga butuh listrik tinggi. Kami berharap pemerintah tidak menaikan TDL 900 VA nonsubsidi. Kami sebagai pelaku usaha kecil paling terkena dampak," katanya.

(U.KR-STR)