Kawasan Industri Piyungan menyerap 70.000 tenaga kerja

id bantul

Kawasan Industri Piyungan menyerap 70.000 tenaga kerja

Kabupaten Bantul (Foto Istimewa)

Bantul (Antara Jogja) - Dinas Koperasi, Usaha Kecil, Menengah, dan Perindustrian Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, memprediksi Kawasan Industri Piyungan di Desa Srimulyo dan Sitimulyo mampu menyerap sebanyak 70.000 tenaga kerja.

"Kawasan Industri Piyungan diprediksi bisa menyerap tenaga sekitar 70 ribu orang, karena paling tidak setiap hektare lahan minimal bisa menyerap 500 tenaga," kata Kepala Dinas Koperasi UKM dan Perindustrian Bantul Sulistyanto di Bantul, Senin.

Menurut dia, prediksi serapan tenaga kerja 70 ribu orang itu dihitung dari pemanfaatan lahan untuk pembangunan pabrik atau perusahaan yang sekitar 50 persen dari total lahan keseluruhan yang disiapkan 300 hektare.

Ia berasumsi jika luas lahan yang digunakan untuk pabrik seluas 150 hektare karena sisa lahan kawasan industri Piyungan untuk ruang terbuka hijau, maka 500 tenaga kerja per hektare dikalikan 150 hektare hasilnya mencapai 70 ribu sampai 75 ribu tenaga kerja.

"Kalau asumi satu hektarenya bisa 500 tenaga, sementara ada 150 hektare maka bisa 75 ribu tenaga, namun kalau bisa maksimal seribu tenaga per hektare bisa 150 ribu tenaga, asumsi pengelola kawasan seperti itu," katanya.

Sulistyanto mengatakan Kawasan Industri Piyungan yang nantinya akan meliputi Desa Srimulyo dan Desa Sitimulyo, saat ini yang di Sitimulyo sudah ada delapan perusahaan yang beroperasi dengan total tenaga kerja hampir 11 ribu orang.

"Kemudian di wilayah Desa Trimulyo investor yang sudah melakukan peletakan batu pertama pembangunan dan ditarget beroperasional pada Juni 2017 menyerap sekitar dua ribu tenaga kerja," katanya.

Sedangkan pembukaan lahan kawasan industri sisanya disiapkan secara bertahap sambil menunggu investor yang minat. Untuk pengelolaan Kawasan Industri Piyungan sudah dikerjasamakan dengan investor PT Yogyakarta Isti Parama (YIP).

"Kalau arahan Pak Bupati itu minimal bisa serap 70 ribu tenaga yang bisa dipenuhi dari Bantul, namun kalau tenaga kerja dari kita sudah habis mau tidak mau harus mengambil dari luar," katanya.
.KR-HRI
Pewarta :
Editor: Nusarina Yuliastuti
COPYRIGHT © ANTARA 2024