SMP gunakan laptop siswa gelar TPM UNBK

id unbk

SMP gunakan laptop siswa gelar TPM UNBK

Ilustrasi, simulasi ujian berbasis komputer (UNBK) tingkat SMP, sebagai persiapan pelaksanaan UNBK serentak yang akan digelar April 2017. ( ANTARA FOTO/Destyan Sujarwoko/pd/17)

Yogyakarta, (Antara Jogja) - Sejumlah SMP di Kota Yogyakarta masih menggunakan bantuan laptop dari orang tua siswa saat menggelar tes pendalaman materi tahap pertama untuk ujian nasional berbasis komputer karena jumlah komputer sekolah terbatas.

"Karena sekolah ingin menggelar tes pendalaman materi (TPM) ujian nasional berbasis komputer (UNBK) dalam dua sesi, maka jumlah komputer kurang. Jika digelar dalam tiga sesi, jumlah komputernya mencukupi. Oleh karena itu, sekolah meminjam laptop orang tua siswa," kata Kepala Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta Edy Heri Suasana di Yogyakarta, Senin.

Menurut dia, seluruh laptop pinjaman dari orang tua siswa tersebut sudah dibersihkan dari seluruh file yang tersimpan dan kemudian didaftarkan ke server pusat agar bisa mengakses soal UNBK.

"Kami pastikan, seluruh laptop sudah bersih dari data dan tidak bisa digunakan siswa untuk mencontek. Laptop kemudian disambungkan dengan sistem jaringan di sekolah agar bisa digunakan siswa," kata Edy.

Ia mengatakan, sebagian besar sekolah lebih memilih menyelenggarakan TPM tahap pertama dalam dua sesi dengan pertimbangan kondisi psikologis siswa karena siswa tidak perlu datang terlalu siang ke sekolah untuk mengikuti ujian.

Saat ini, lanjut Edy, Pemerintah Kota Yogyakarta juga sedang melakukan pengadaan komputer untuk memenuhi kebutuhan SMP. "Pengadaan masih dalam proses meskipun kami tetap berharap agar komputer hasil pengadaan sudah bisa digunakan untuk ujian nasional tahun ini," katanya.

Sementara itu, Kepala SMP Negeri 6 Yogyakarta Retna Wuryaningsih mengatakan, jumlah komputer yang dimiliki sekolah sebanyak 35 unit sedangkan jumlah peserta ujian di sekolah itu mencapai 231 siswa.

"Kami lakukan TPM UNBK dalam dua sesi. Satu sesi diikuti sekitar 120 siswa sehingga ada kekurangan komputer. Kekurangannya kami tutupi dengan meminjam laptop dari orang tua siswa," katanya.

Laptop pinjaman tersebut, lanjut dia, tidak hanya berasal dari orang tua siswa kelas IX yang akan melaksanakan ujian tetapi juga bantuan dari orang tua siswa di kelas VII dan VIII.

"Laptop pinjaman sudah ada di sekolah sejak akhir Februari. Semuanya sudah dibersihkan dari file yang tersimpan. Rencananya, laptop akan digunakan hingga UNBK yang sebenarnya," katanya.

Ia berharap, siswa dapat memanfaatkan TPM tersebut dengan sebaik-baiknya agar bisa mengerjakan soal ujian dengan lancar pada saat UNBK yang sebenarnya. "Kemarin siswa sudah belajar log-in dengan memasukkan password dan token serta log-out. Mereka lebih senang dengan sistem ujian berbasis komputer jika dibanding ujian berbasis kertas," katanya.

Pada 6-9 Maret sebanyak 64 SMP di Kota Yogyakarta menggelar TPM UNBK tahap pertama yang diikuti 8.182 peserta.

TPM UNBK akan digelar dua tahap dengan tahap kedua dilakukan awal April. Selain dari Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta, TPM juga digelar oleh Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga DIY dalam dua tahap hanya saja TPM masih dilakukan berbasis kertas bukan berbasis komputer. ***4***

(E013)

Pewarta :
Editor: Victorianus Sat Pranyoto
COPYRIGHT © ANTARA 2024