Wabup: bank sampah tingkatkan pendapatan rumah tangga

id Bank sampah

Wabup: bank sampah tingkatkan pendapatan rumah tangga

Ilustrasi bank sampah (agendajogja.com)

Bantul, (Antara Jogja) - Wakil Bupati Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Abdul Halim Mulsih mengatakan, upaya pemanfaatan limbah nonorganik melalui bank sampah dapat meningkatkan pendapatan rumah tangga dari hasil kreativitas.

"Sampah itu dari satu sisi sebagai sumber kehidupan dan bukan ancaman, bila kita dapat mengelola dengan baik melalui bank sampah," kata Wakil Bupati dalam dalam acara Dikusi Kelompok Terpumpun Manajemen Pengelolaan Sampah di Bantul, Jumat.

Oleh sebab itu, Wabup mengharapkan seluruh lurah se-Bantul mempunyai tempat pembuangan sampah (TPS) sementara, bank sampah dan kelompok pengelola sampah di tingkat desa.

Halim sapaan akrab Wakil Bupati Bantul, menjelaskan bahwa penanganan sampah dilakukan dengan berbagai pendekatan seperti pendekatan kesehatan, lingkungan, ekonomi, agama, hukum, budaya serta etika dan estetika.

Dengan demikian, kata dia, masing-masing satuan kerja perangkat daerah (SKPD) mempunyai peran masing-masing sesuai tugas pokok dan fungsinya menangani bangkitan sampah seperti Dinas Perdagangan fokus di pasar-pasar dan menjaga pasar tetap bersih.

Kemudian rumah sakit atau puskesmas berfokus pada penanganan sampah-sampah medis yang perlu penanganan khusus, rumah tangga dan pemukiman ditangani oleh pemerintah desa dan kawasan wisata oleh Dinas Pariwisata.

"Masing-masing SKPD bertanggung jawab di lingkungan kantornya, adapun sampah disungai harus dikoordinasikan dengan Balai Besar Sungai," katanya.

Ia mengatakan, perumusan penanganan sampah di Bantul menuju Bantul Bersih 2019 sangatlah penting dan untuk mewujudkan itu pemda telah menetapkan `quick wins` penanganan sampah di semua pemangku kepentingan yang harus dilaksanakan secara kompak dan intregatif.

Halim juga mengatakan, pengelolaan sampah wajib dilakukan untuk menyelamatkan Bantul dari timbunan sampah, mengingat sampah yang diangkut itu hanya 68 persen, sedangkan sisanya dibuang di sembarang tempat seperti sungai, jalanan yang bisa memunculkan ancaman serius.

"Untuk itu perlu kampanye yang intensif ke semua lini masyarakat. Pada 2019, kami belum bisa mengelola sampah dengan sempurna. Akan tetapi, target minimal tercapai yaitu sampah ada di tempatnya, bukan tempat sampah ada di mana-mana," katanya.***4***

(KR-HRI)
Pewarta :
Editor: Victorianus Sat Pranyoto
COPYRIGHT © ANTARA 2024