Bantul (Antara) - Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengupayakan semua desa di daerah ini membentuk bank sampah untuk mengoptimalkan pengelolaan sampah dari sumbernya.
"Rencananya pada 2018 bupati dan wakil bupati akan gelontorkan banyak dana untuk persampahan dengan harapan di 75 desa nanti ada bank sampah," kata Kepal Bidang Pengelolaan Persampahan, Bahan Berbahaya, Beracun, dan Peningkatan Kapasitas Lingkungan Dinas Lingkungan Hidup Bantul Antonio Hutagaol di Bantul, Minggu.
Menurut dia, bank sampah perlu dibentuk di setiap desa untuk mengelola sampah dari sumbernya atau masyarakat itu sendiri, mengingat masalah sampah selama ini memang menjadi perhatian pemerintah termasuk Pemda Bantul.
Ia mengatakan dengan terbentuknya bank sampah yang sistem pengelolaannya dengan memilah sampah dan dimanfaatkan untuk kerajinan itu bisa mengurangi volume sampah yang dibuang ke Tempat Pembuangan Akhir Piyungan.
"Makanya harusnya diolah dari sumbernya dulu, makanya sekarang ini banyak muncul bank sampah, dengan bank sampah itu harapannya lingkungan bersih dan hasilnya bisa dimanfaatkan," katanya.
Ia menjelaskan untuk sampah organik seperti dedaunan setelah dipilah bisa dibuat menjadi pupuk kompos, sedangkan yang non-organik dipilah dan dimasukkan bank sampah untuk diolah jadi barang kerajinan.
"Dengan begitu kan ada nilai jualnya. Sedangkan sampah residu yang sudah tidak bisa dimanfaatkan lagi, misalnya pembalut yang tidak dapat ditangani itu bisa dibuang ke TPA Piyungan," katanya.
Antoni menyebut, saat ini di Bantul sudah terdapat 124 bank sampah, namun diakui belum merata di semua 75 desa, sehingga desa yang belum ada bank sampah bisa mulai merintis dan yang sudah ada bisa ditingkatkan kelembagaanya.
"Selain itu perlu ada TPS (tempat pembuangan sementara) agar sampah bisa diselesaikan dari sumbernya. Ini juga bisa mencegah sampah yang tercampur dan kotor yang akhirnya tidak dapat dipilah," katanya.
Berdasarkan data yang dihimpun dinas, volume sampah yang terangkut ke TPA Piyungan saat ini sekitar 60 ton per hari, sehingga dengan adanya bank sampah di semua desa itu nantinya bisa mengurangi jumlah sampah yang dibuang ke TPA Piyungan.
(KR-HRI)
Berita Lainnya
Bawaslu Kulon Progo memusnahkan sampah alat peraga kampanye Pemilu 2024
Rabu, 27 Maret 2024 10:54 Wib
Pemkot Yogyakarta menggandeng swasta manfaatkan "RDF" sampah
Selasa, 26 Maret 2024 5:07 Wib
BRIN-pemda cari solusi sampah yang meningkat
Sabtu, 16 Maret 2024 19:05 Wib
Bantul gelontorkan puluhan miliar bangun pengolahan sampah
Selasa, 12 Maret 2024 18:47 Wib
Bantul mengupayakan pembangunan tiga pusat pengolahan sampah selesai 2024
Senin, 11 Maret 2024 18:34 Wib
Pemkab Sleman menyerahkan bantuan kendaraan roda tiga untuk pengelola TPS
Sabtu, 9 Maret 2024 18:07 Wib
Pemkab Bantul mengolah sampah jadi sumber daya ekonomi bernilai tinggi
Sabtu, 9 Maret 2024 13:28 Wib
DLH Sleman siap kelola sampah usai penutupan permanen TPA Piyungan
Jumat, 8 Maret 2024 11:44 Wib