Karangmojo gunakan dana desa bangun jalan tani

id jalan desa

Karangmojo gunakan dana desa bangun jalan tani

Pengaspalan jalan desa (Foto ANTARA)

Gunung Kidul, (Antara Jogja) - Pemerintah Desa Karangmojo Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta memanfaatkan dana desa untuk mambangun sejumlah infrastruktur jalan tani agar bisa digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Pembangunan infrastruktur, misalnya, jalan tani yang memudahkan masyarakat saat mengangkut panen, dan sarana MCK bagi ratusan warga yang belum memiliki jamban.

Kepala Desa Karangmojo Supriyo di Gunung Kidul, Rabu, mengatakan pada 2016, Pemerintah Desa/Kecamatan Karangmojo mendapatkan anggaran sebesar Rp750 juta yang sebagian besar digunakan untuk pembangunan infrastruktur seperti "waterpark" yang digunakan untuk rekrasi keluarga sebesar Rp462 juta dan sejumlah pembangunan jalan desa.

"Pengelolaan waterpark akan segera dibuat Badan Usaha Milii Desa (BUMDEs). Adanya tempat rekreasi bisa meningkatkan perekonomian masyarakat," tutur Supriyo.

Selain infrastruktur dana desa digunakan untuk pemberdayaan masyarakat mulai dari pelatihan kebudayaan seperti karawitan, pelatihan kelompok tani, dan sejumlah pelatihan lainnya. Menurut dia, dengan meningkatnya aksesbilitas warga mampu mendongkrak perekonomian masyarakat.

"Serapan dana desa cukup tinggi lebih dari 90 persen," imbuhnya.

Supriyo mengatakan pada 2017, Desa Karangmojo akan mendapatkan anggaran Rp963 juta dan sebagian besar masih digunakan untuk infrastruktur, dan sisanya untuk pemberdayaan.

Sementara Sekretaris Desa Karangmojo Budi Haryanto menambahkan dana desa diprioritaskan untuk pembangunan infrastruktur mulai dari pembangunan jalan desa, jalan pertanian, talud hingga pembuatan jamban.

"Pembuatan jamban tahun ini akan diberikan kepada 90 kepala keluarga. Di Desa Karangmojo masih banyak warga yang belum memiliki jamban sehat. Ada sektar 664 rumah yang belum memiliki jamban sehat dari 3040 KK yang ada," ucapnya.

Selain jamban, lanjut dia, pemdes menggunakan dana desa juga memberikan bantuan pembangunan rumah tidak layak huni (RTLH) yang ada di wilayahnya. Tahun ini, pihaknya akan memberikan bantuan pada 10 rumah.

"Dana desa sebagian besar untuk infrastruktur, sementara untuk pemberdayaan kami menggandeng pihak ketiga," imbuhnya.

Budi mengatakan dengan menggandeng pihak ketiga membawa manfaat yang cukup signifikan karena pemberdayaan perekonomian masyarakat bisa berjalan, dan pembangunan bisa dilakukan secara bersama-sama.

"Pemberdayaan seperti dari Universitas Kristen Immanuel (UKRIM) yang melatih membuat suplemen minuman jus dari buah yang tidak terpakai sehingga bisa meningkatkan produktifitas ternak," tambahnya.

Salah seorang warga Karangmojo Tugiyo mengaku cukup terbantu dengan adanya mudahnya akses setelah dibangunnya jalan pertanian di desa.

"Selain mudah sekarang jalan ke ladang lebih baik, dan juga pemberdayaan masyarakat," katanya.***3***

(KR-STR)

Pewarta :
Editor: Victorianus Sat Pranyoto
COPYRIGHT © ANTARA 2024