Warga mendirikan koperasi untuk menyerap panen petani

id petani

Warga mendirikan koperasi untuk menyerap panen petani

Ilustrasi gabah panen petani (Foto antarayogya.com)

Gunung Kidul (Antara) - Warga di Dusun Candi, Desa Kampung, Kecamatan Ngawen, Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mendirikan koperasi untuk menyerap hasil panen petani agar dapat memutus rantai tengkulak.

Ketua Koperasi Dusun Candi Purwanta di Gunung Kidul, Jumat, mengatakan selama ini warga di dusun setempat bisa memanen padi dua kali setahun.

"Setelah padi warga menanam kedelai. Tanah di sini cukup subur, petani sebagian menyimpan hasil panen untuk disimpan sampai panen berikutnya dan sebagian dijual," kata Purwanta.

Sebelumnya petani menjual ke tengkulak yang datang langsung ke rumah petani. Mereka membeli dengan harga yang di bawah rata-rata. Bahkan, setiap karung hitungan timbangan sering berbeda atau dikurangi 1 sampai 4 kilogram per karung. Saat ini harga di tengkulak, perkilogram gabah yang dibeli dari petani Rp3.800 sampai Rp4.000 perkilogram.

"Untuk mengurangi kerugian dan memotong peran tengkulak, kami membuat koperasi," katanya.

Purwanta mengatakan pihaknya koordinasi dari pemkab, TNI, dan Bulog. Saat ini, petani mulai menjual ke Bulog dengan harga Rp4.350 per kilogram dengan kadar air 19 persen. Namun memang belum semua hasil panen terserap Bulog.

"Di koperasi gabah dari petani dibeli Rp4.200 per kilogram," katanya.

Kepala Desa Kampung Suparna mengatakan luasan lahan pertanian di desa kampung mencapai 350 hektare. Dari jumlah itu, 52 petani yang masuk anggota Koperasi "Mudah Cerdas".

Petani menjual ke tengkulak 6-8 ton. "Sebagian besar serapan gabah saat ini masih menumpuk di gudang milik koperasi, karena kadar airnya masih tinggi. Baru sekitar 4 ton yang diangkut Bulog," katanya.

Sementara, Wakil Bupati Gunung Kidul Immawan Wahyudi mengatakan pemkab mendukung upaya petani setempat untuk medirikan koperasi untuk menyerap hasil pertanian. Pemkab akan membuat resi gudang untuk mendukung upaya para petani mengamankan hasil panennya.

"Kami akan segera buat resi gudang, nanti akan kami terus cek. Pembuatan resi gudang karena banyak panen yang belum terserap Bulog," katanya.

(KR-STR)