Sulut tertarik kerja sama pariwisata dengan DIY

id pariwisata

Sulut tertarik kerja sama pariwisata dengan DIY

Daerah Istimewa Yogyakarta (Foto istimewa)

Manado (Antara Jogja) - Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara tertarik menjajaki kerja sama dengan Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta di bidang penguatan pariwisata untuk mendongkrak tingkat kunjungan wisata.

"Yogyakarta memiliki destinasi yang tidak dimiliki Sulawesi Utara, demikian sebaliknya," kata Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, Persandian, dan Statistik Daerah Sulawesi Utara Roy Tumiwa saat menerima kunjungan rombongan Pemda DIY di Kantor Gubernur Sulut, di Manado, Kamis.

Dalam pertemuan antara pihak Pemprov Sulut dengan rombongan Pemda DIY yang dipimpin Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika DIY Roni Primantoro serta diikuti para wartawan itu muncul gagasan hubungan saling menguntungkan antara Sulut dan DIY di sektor pariwisata.

Hubungan timbal balik itu antara lain dapat diwujudkan dengan pembukaan pintu penerbangan langsung Yogyakarta-Manado. Selama ini penerbangan dari Yogyakarta harus transit terlebih dahulu di Balikpapan, kemudian dilanjutkan penerbangan ke Manado.

"Ini ide yang sangat bagus, nanti akan kami sampaikan ke pak gubernur. Terkadang ide bagus bisa muncul dalam forum-forum yanh tidak terlalu formal," kata dia.

Di sisi lain, kata Roy, kepada setiap wisatawan yang datang ke Manado, Pemprov Sulut dapat mempromosikan bahwa di Yogyakarta juga memiliki banyak destinasi wisata yamg menarik dikunjungi.

Roy mengakui di Manado tidak banyak ditemukan bangunan-bangunan bersejarah seperti candi-candi yang banyak dijumpai di Yogyakarta.

Untuk mengenalkan potensi wisatanya, menurut dia, selama ini Sulut harus berinisiatif menggagas pertemuan-pertemuan tingkat nasional dan internasional. Di antaranya dengan terselenggaranya konferensi terumbu karang dunia atau World Coral Reef Conference ( WCRC) pada 2014 yang selanjutnya banyak menarik perhatian masyarakat dunia terhadap potensi yang dimiliki Sulut.

"Tentu tidak seperti Yogyakarta yang notabene kota pendidikan. Setiap mahasiswa yang berasal dari berbagai daerah tentu secara tidak langsung ikut mempromosikan potensi wisata Yogyakarta di daerah asalnya," kata dia.

Tercatat, jumlah kunjungan wisatawan mancanegara di Sulut melalui Bandara Sam Ratulangi pada November hingga Desember 2016 sebanyak 4.270 orang. Jumlah ini meningkat 229,22 persen dibanding periode yang sama tahun lalu sebanyak 1.428 orang.

"Wisatawan yang datang ke Sulut memang didominasi wisatawan Tiongkok," kata dia.

Wisatawan asal Tiongkok mendominasi karena ada pembukaan pintu penerbangan langsung dari sejumlah kota di Tiongkok seperti Macau, Shenzen, Chongqing, Wuhan, Shanghai, dan Changsa.

Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika DIY Roni Primantoro juga berharap melalui pertemuan itu mendapatkan banyak pengetahuan mengenai manajemen komunikasi dan informasi yang diterapkan Pemrov Sulut yang dinilai berhasil ikut mempromosikan potensi wisatanya.

(T.L007)
Pewarta :
Editor: Bambang Sutopo Hadi
COPYRIGHT © ANTARA 2024