400 perawat kesehatan Sleman lakukan sumpah profesi

id perawat

400 perawat kesehatan Sleman lakukan sumpah profesi

Ilustrasi perawat (foto antaranews.com)

Sleman, (Antara Jogja) - Sebanyak 400 perawat kesehatan yang tergabung dalam Persatuan Perawat Nasional Indonesia Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, melakukan sumpah profesi di auditorium Pusat Layanan Terpadu Rumah Sakit Umum Daerah Sleman, Sabtu.

"Sumpah profesi ini bersamaan dengan peringatan HUT Ke-43 Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI)," kata Ketua Pelaksana kegiatan Hary Prasetyo.

Menurut dia, selain pengambilan sumpah profesi, dalam peringatan HUT PPNI tersebut juga diselenggarakan seminar dan pelatihan "Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia".

"Seminar tersebut diadakan untuk peningkatan pemahaman peserta akan penatalaksanaan `acute miocard infark` dan `elektrokardiogram` (EKG)," katanya.

Ia mengatakan bahwa "miocard infark" akut adalah nekrosis sebagian otot jantung akibat berkurangnya suplai darah ke bagian otot tersebut dan dapat terjadi salah satunya akibat keadaan syok atau anemia akut.

"Apabila seseorang mengalami nyeri dada secara tiba-tiba berlangsung terus-menerus, harus dilakukan tindakan segera, yaitu berhenti beraktivitas dan mencari pertolongan ke rumah sakit terdekat yang mempunyai fasilitas EKG," katanya.

Selain seminar dan lokakarya, kata Hary, dalam rangkaian hari lahirnya PPNI Sleman juga juga telah mengadakan sosialisasi dan cuci tangan bersama serentak seluruh Indonesia.

"Di RSUD Sleman sendiri kegiatan tersebut cukup mendapat antusias dengan diikuti oleh 150 orang pengunjung dan pasien," katanya.

Ia mengatakan bahwa PPNI Sleman juga mengadakan bakti sosial khitan massal dan donor darah yang rencananya pada tanggal 8 April 2017.

Direktur RSUD Sleman Joko Hastaryo mengapresiasi segala kegiatan yang dilaksanakan PPNI Kabupaten. Peran profesi perawat sudah jelas, ada dua hal yang perlu menjadi perhatian profesi perawat saat ini, yaitu kompetensi dan kesejahteraan yang telah diatur dalam Undang-Undang Nomor 38 Tahun 2014 tentang Keperawatan.

"Jika dahulu perawat bisa dari lulusan sekolah menengah atas, sekarang harus lulusan perguruan tinggi. Kesejahteraan perawat saat ini juga sudah cukup," katanya.***4***

(V001)

Pewarta :
Editor: Victorianus Sat Pranyoto
COPYRIGHT © ANTARA 2024