Dinkes minta masyarakat galakkan PHBS hindari leptospirosis

id leptospirosis

Dinkes minta masyarakat galakkan PHBS hindari leptospirosis

Ilustrasi (Foto antaranews.com)

Yogyakarta (Antara Jogja) - Dinas Kesehatan Daerah Istimewa Yogyakarta meminta?masyarakat menggalakkan Pola Hidup Bersih dan Sehat  untuk menghindari berbagai jenis penyakit khususnya leptospirosis di daerah itu.

"Selain faktor cuaca, sebenarnya kuncinya adalah pada PHBS," kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) DIY Pembajun Setyaningastutie di Yogyakarta, Senin.

Menurut Pembajun, tren kasus leptospirosis di Bantul sebagai wilayah endemis justru mengalami penurunan hingga Maret 2017 jika dibandingkan periode yang sama pada 2016.

Sedangkan di Gunung Kidul yang sebelumnya tidak banyak ditemukan kasus itu, hingga Maret 2017 jumlah kasus di daerah itu justru meningkat dan paling dominan dibanding daerah lainnya.

Berdasarkan data Dinkes DIY hingga Maret 2017, secara lebih terperinci jumlah kasus leptospirosis di Kabupaten Gunung Kidul mencapai 40 kasus dengan 12 orang meninghal.

Sedangkan di Bantul jumlah kasusnya mencapai 13 kasus dengan 1 meninggal, diikuti Kulon Progo 13 kasus dengan 2 meninggal, dan di Sleman sebanyak 9 kasus dengan 1 meninggal.

"Penurunan kasus di Bantul disebabkan kesadaran masyarakat melakukan PHBS terus meningkat sejak dinyatakan sebagai wilayah endemis," kata dia.

Upaya PHBS yang dapat dilakukan masyarakat, kata Pembajun, antara lain mencuci tangan ketika hendak makan, mencuci kaki, serta bagian tubuh lainnya dengan sabun setelah bekerja di sawah atau dilingkungan yang tercemat dengan urine tikus atau hewan lainnya.

Selain itu masyarakat dapat membersihkan berbagai sudut rumah yang berpotensi menjadi sarang atau persembunyian tikus.

"Mengenai PHBS kami sudah berulang kali menyosialisasikan melalui pusat-pusat pelayanan kesehatan tingkat bawah," kata dia.

Pembajun menyebutkan sejak awal Januari hingga Maret 2017 total keseluruhan kasus leptospirosis di DIY mencapai 73 kasus dengan 16 orang meninggal dunia. Jumlah itu meningkat jika dibandingkan periode yang sama pada 2016 mencapai 29 kasus dengan 5 orang meninggal dunia.

Sementara itu, untuk menekan peningkatan persebaran kasus leptospirosis di DIY, hingga saat ini Dinkes DIY menggencarkan penyelidikan epidemiologi untuk menekan peningkatan jumlah kasus leptospirosis di daerah itu.

Selain melakukan penyelidikan epidemiologi, Dinkes DIY juga akan meminta bantuan pasokan alat deteksi leptospirosis (leptotek) dari Kemenkes RI karena saat ini masih menggunakan sisa persediaan leptotek tahun 2016 yang berjumlah 200 unit dan sekarang telah disebarkan ke lima kabupaten/kota.
L007
Pewarta :
Editor: Nusarina Yuliastuti
COPYRIGHT © ANTARA 2024