Jepang tidak ingin ketinggalan dari Indonesia

id wisatawan china

Jepang tidak ingin ketinggalan dari Indonesia

Beberapa wisatawan melintas di Nusa Dua, Bali. (ANTARA/Nyoman Budhiana)

Beijing (Antara) - Pemerintah Jepang tidak ingin ketinggalan dari Indonesia dalam upaya menggaet wisatawan mancanegara dari China.

Kementerian Luar Negeri Jepang telah mengumumkan bahwa mulai 8 Mei 2017 akan mengeluarkan kebijakan yang dapat mempermudah pengurusan visa bagi wisatawan asal China.

Laman resmi Kedutaan Jepang di Beijing, Selasa, menyebutkan bahwa kebijakan baru itu akan memudahkan persyaratan pengajuan visa jenis "multiple-entry" bagi warga China setidaknya sama dengan persyaratan untuk visa jenis "single-entry".

Kebijakan tersebut memungkinkan warga negara China yang tinggal di luar negeri untuk mengajukan permohonan visa "multiple-entry" ke Jepang.

Lebih dari 6,37 juta wisatawan China mengunjungi Jepang pada tahun lalu. Kemenlu Jepang berharap kemudahan tersebut dapat menggaet lebih banyak wisatawan China.

Sebelumnya Indonesia telah memasukkan China sebagai salah satu negara yang warganya bebas visa kunjungan selama 30 hari.

Kebijakan pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla tersebut mampu menggaet jumlah wisatawan lebih besar dari era sebelumnya.

Pada 2016, jumlah kunjungan wisatawan mancanegara asal daratan Tiongkok itu tercatat sebanyak 1.452.971 orang atau meningkat 27,31 persen dibandingkan kunjungan pada 2015 yang hanya 1.141.330 orang.

Kemudian pada tahun ini sebanyak 2.037.000 wisatawan China daratan ditargetkan melakukan kunjungan ke sejumlah objek wisata di Indonesia.

Wakil Perdana Menteri China Zhang Gaoli beberapa bulan yang lalu menyebutkan bahwa 700 juta warganya akan melakukan perjalanan wisata ke luar negeri selama lima tahun ke depan.

Menurut dia, hal itu menunjukkan bahwa pemerintah China telah membuka pintu yang seluas-luasnya bagi warganya yang hendak berwisata ke luar negeri.***1***(M038)

Pewarta :
Editor: Agus Priyanto
COPYRIGHT © ANTARA 2024