Kulon Progo didorong membuat jalur irigasi baru

id irigasi

Kulon Progo didorong membuat jalur irigasi baru

Jaringan irigasi (Foto antaranews.com)

Kulon Progo (Antara Jogja) - Anggota Komisi II DPRD Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, Suharmanto mendorong pemerintah setempat mencari jalur irigasi baru di Semawung, Banjararum, Kalibawang yang beberapa waktu lalu amblas.

Suharmanto di Kulon Progo, Kamis, mengatakan tanah di wilayah tersebut labil dan mudah bergerak sehingga bangunan irigasi mudah rusak.

"Kami mendorong Pemkab Kulon Progo melalui DPUPKP bekeria sama dengan Balai Besar Wilayah Sungai Serayu Opak (BBWSSO) untuk segera mencari jalur irigasi baru yang lebih aman. Harapan Kami jika jalur irigasi dibangun ditempat yang aman, maka dapat meminimalisir kerusakan, sehingga tidak mengganggu produksi pertanian," katanya.

Ia mengapresiasi langkah cepat Balai Besar Wilayah Sungai Serayu Opak menangani kerusakan Talang Bowong Kalibawang, sehingga tidak mengganggu musim tanam kedua di luas lahan 7.152 hektare.

Suharmanto mengatakan kerusakan Talang Bowong mengancam lahan pertanian di lima kecamatan yakni Kalibawang, Samigaluh, Sentolo, Nanggulan dan Pengasih.

"Saat ini, kerusakan sudah dapat diatasi dan air mengalir lancar meski debit kecil. Kami sangat mengapresiasi kinerja BBWSSO, Dinas Pekerjan Umum Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPUP-KP) dan Dinas Pertanian dan Pangan (DPP) sehingga kerusakan Talang Bowong tidak menyebabkan gagal tanam dan gagal panen," kata Suharmanto.

Ia berharap Talang Bowong dipindah ke lokasi lain, mengingat kondisi tanah yang labil dan setiap mengancam talang. Seperti diketahui bersama, saluran irigas Kalibawang merupakan jantungnya sektor pertanian di Kulon Progo.

"Kami berharap BBWSSO membuat perencanaan yang matang untuk saluran irigasi di Kulon Progo," harap politisi PKS daerah pemilihan (Dapil) Kokap-Pengasih ini.

Selain itu, ia mengusulkan supaya BBWSSO membangun jaringan irigasi baru di luar Irigasi Kalibawang dan Bendungan Sapon. Sehingga, lahan marginal dapat dimanfaatkan sebagai sawah. Hal ini mengingat, lahan pertanian akan banyak yang mengalami alih fungsi seiring pembangunan bandara.

"Masih banyak lahan pertanian yang belum mendapat aliran air karena keterbatasan jaringan irigasi yang sampai lahan milik petani. Kami minta pemkab memetakan potensi, dan minta BBWSSO membangun jaringan irigasi," katanya.

Kepala Dinas Pertanian dan Pangan (DPP) Kulon Progo Bambang Tri Budi mengharapkan Balai Besar Wilayah Sungai Serayu Opak memperbaiki infrastruktur sektor pertanian dari normalisasi saluran sungai dan irigasi.

Ia mengatakan anggaran "multi years" Rp250 miliar setiap tahun yang dimiliki Balai Besar Wilayah Sungai Serayu Opak (BBWSSO) dialokasikan untuk perbaikan infrastruktur pertanian di Kulon Progo.

"Kami sangat berharap anggaran multi years dapat membantu normalisasi sungai-sungai dan irigasi di Kulon Progo," kata Bambang.
KR-STR