Gunung Kidul, 31/4 (Antara) - Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mendorong masyarakat membentuk kawasan pangan lestari dengan memanfaatkan lahan pekarangan untuk menanam umbi-umbian agar berfungsi sebagai lumbung pangan hidup.
Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Gunung Kidul Bambang Wisnu Broto di Gunung Kidul, Minggu, mengatakan mendorong kelompok pertanian dan ibu rumah tangga memanfaatkan lahan pekaranagn di rumah untuk menanam berbagai jenis tumbuhan yang bisa dimanfaatkan untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari.
"Kami mendorong agar masyarakat memanfaatkan lahan pekarangan untuk ditanami umbi-umbian, sayuran dan jenis tanaman lainnya," katanya.
Ia mengatakan, dinas sudah melakukan pendampingan terhadap kelompok wanita tani. Dari 2010 hingga 2017, sudah terbentuk 89 kelompok wanita tani.
"Kami mentargetkan rata-rata setiap tahun membentuk tujuh sampai 10 kelompok di Gunung Kidul," katanya.
Bambang mengatakan menanam di pekarangan cukup mudah, hanya memanfaatkan lahan yang ada. Jika tidak memiliki lahan luas, bisa menggunakan kaleng bekas atau "polybag" sebagai media tanam.
"Semua bisa dimanfaatkan untuk menanam, harapannya setiap keluarga memiliki lumbung pangan hidup mandiri," katanya.
Salah seorang warga Baleharjo, Wonosari, Titis, mengatakan sudah memanfaatkan lahan di depan rumahnya untuk menanam tanaman apotek hidup mulai dari jahe, kunir dan cabai.
"Lumayan kemarin sewaktu cabai naik kemarin bisa mengurangi biaya," katanya. ***3***
Berita Lainnya
DLHK DIY: Rehabilitasi lahan Merapi untuk meningkatkan kondisi tata air
Rabu, 3 April 2024 19:55 Wib
Gubernur DIY mencanangkan rehabilitasi lahan kawasan Gunung Merapi
Rabu, 3 April 2024 19:54 Wib
BRIN: Punya akurasi tinggi, penginderaan jauh
Jumat, 29 Maret 2024 11:23 Wib
Jateng data lahan pertanian terkena banjir
Kamis, 21 Maret 2024 7:40 Wib
Akibat banjir, ribuan hektare sawah di Jateng gagal panen
Rabu, 20 Maret 2024 7:48 Wib
Awas, potensi pelanggaran HAM di proyek wisata baru
Selasa, 19 Maret 2024 7:50 Wib
Anomali bencana alam tengah dihadapi Indonesia
Senin, 11 Maret 2024 18:41 Wib
DKPP: Bantul panen padi seluas 4.000 hektare pada awal April 2024
Rabu, 28 Februari 2024 11:33 Wib