BPBD kumpulkan lurah desa terkait distribusi air

id BPBD

BPBD kumpulkan lurah desa terkait distribusi air

Ilustrasi--BPBD (antaranews)

Bantul (Antara) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BNPB) Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, akan mengumpulkan para lurah desa di daerah setempat untuk koordinasi terkait distribusi air bersih pada saat musim kemarau 2017.

"Untuk droping air dalam waktu dekat ini baru koordinasi dengan desa-desa, jadi lurah-lurah desa akan kita undang ke kantor siapa tahu di daerahnya butuh bantuan air," kata Kepala BPBD Bantul Dwi Daryanto di Bantul, Rabu.

Menurut dia, distribusi air bersih ke wilayah-wilayah Bantul yang mengalami kesulitan air bersih sudah jadi program tiap tahun lembaganya untuk mengantisipasi kekeringan saat kemarau, namun untuk menghadapi kemarau 2017 belum dijadwalkan kapan.

Ia menjelaskan, beberapa wilayah Bantul yang masyarakatnya rawan mengalami kesulitan air berdasarkan pengalaman tahun sebelumnya di antaranya sebagian wilayah Piyungan, Dlingo, Imogiri, sebagian wilayah Pleret dan Pundong dan Bangunjiwo Kasihan.

"Untuk saat ini kita belum ada laporan dari masyarakat yang sudah alami kesulitan air karena kemarau ini, namun kita akan jemput bola dengan mengundang para lurah, harapannya bisa membuat data-data di wilayahnya yang rawan kekeringan," katanya.

Dwi mengatakan, lurah-lurah desa yang akan diundang dalam rapat koordinasi mengenai distribusi air adalah mereka yang berada di daerah rawan kekeringan, sehingga selain bisa menyodorkan data wilayah juga estimasi kebutuhan air bersih selama kemarau.

"Tahun ini kita di BPBD ada anggaran sebesar Rp40 juta untuk droping air tersebut, masih belum terpakai. Anggaran tersebut sama dengan tahun lalu, hanya saja di 2016 anggaran kita kembalikan ke daerah, karena tidak terpakai," kata Dwi.

Namun demikian, kata dia, pada musim kemarau 2017 sesuai informasi yang diperoleh dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Yogyakarta kan terjadi kemarau panjang, namun bisa berubah mengingat dalam awal kemarau ini sempat turun hujan.

"Kalau informasi dari BMKG memang potensinya kemarau panjang, tetapi di beberapa wilayah sempat turun hujan, walaupun tidak merata. Jadi kami belum bisa memprediksi sejauh mana kemarau ini berdampak pada kekeringan, tapi kita sudah antisipasi," katanya.

(KR-HRI)